Kemudian, di peringkat kedua ada Jepang dengan total nilai impor sebesar US$ 22,69 miliar atau sekitar Rp 216 triliun, dan Amerika Serikat di peringkat ketiga dengan nilai impor mencapai US 11,47 miliar atau Rp 109 triliun sepanjang tahun lalu.
Berbagai komoditas kita impor dari negeri Tiongkok itu, dari mesin-mesin hingga buah-buahan. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikFinance, Senin (11/2/2013), ada sekitar 10 komoditas utama yang diimpor dari negara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
10. Kapas
|
Kementerian Perindustrian menyampaikan hampir 99,2% kapas sebagai bahan baku kain katun masih diimpor. Indonesia masih membutuhkan sekurangnya 700 ribu ton kapas per tahun karena produksi kain katun di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan kain jenis lain.
9. Bahan Kimia Anorganik
|
Bahan kimia anorganik ini merupakan bahan baku beberapa industri seperti industri semen, industri kaca, dan sebagainya.
8. Pupuk
|
Anggaran dari pemerintah untuk penyediaan pupuk dari subsidi di APBN-P 2012 hanya sebesar Rp 1,12 triliun untuk penyediaan sekitar 835 ribu ton pupuk organik.
7. Kendaraan dan bagiannya
|
Pada bulan Desember, impor untuk barang ini memang mengalami penurunan sekitar 22% dibandingkan impor bulan November 2012 atau dari US$ 63 juta menjadi US$ 49 juta.
6. Plastik dan Barang dari Plastik
|
5. Bahan Kimia Organik
|
4. Benda-Benda dari Besi dan Baja
|
3. Besi dan Baja
|
Sepanjang tahun 2012, Indonesia mengeluarkan dana sebesar US$ 1,3 miliar untuk mendatangkan komoditas ini dari China. Meski impor Desember sebesar US$ 114 juta mengalami penurunan 9,18% dari impor bulan November yang sebesar US$ 125 juta, tetapi impor besi dan baca dari China ini mencatatkan angka yang cukup besar.
2. Mesin/Peralatan Listrik
|
1. Mesin-Mesin/ Pesawat Mekanik
|
Setiap bulannya komoditas ini naik turun hanya sedikit, tetapi jika dibandingkan bulan Desember dengan November maka terjadi kenaikan nilai impor sebesar 9% dari US$ 581 juta menjadi US$ 633 juta.
Halaman 2 dari 11