Menuju Supiori bisa ditempuh dari Kota Biak. Jarak tempuh 100 Km dalam waktu 2,5 jam jadi tak terasa meski jalan berliku-liku naik turun bukit. Selain jalannya yang sudah dicor dan diaspal dengan mulus, sejauh memandang, mata dimanjakan dengan hijau pohon dan dedaunan.
Tanaman pakis tumbuh liar secara bergerombol di pinggir jalan, kemudian hutan lebat dengan aneka pohon yang masih tinggi dengan akar tunjang masih banyak ditemui. Sesekali bertemu dengan sungai yang masih bening airnya. Udaranya pun kaya akan oksigen. Segar!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disisi utara jalan ada pantai yang ditumbuhi nyiur dan laut Samudera Pasifik! Supiori yang terletak di Pulau Biak memang berada di bibir Samudera itu. Pulau terluar Indonesia, Pulau Mapia juga berada di bawah kabupaten ini.
Tak heran kawasan ini ditetapkan sebagai hutan konservasi oleh pemerintah pusat. Seperti dikatakan staf khusus Bupati Supiori bidang komunikasi pembangunan, Yohanis Koroh, hutan konservasi ini mencapai 95 persen kawasan daratan.
"95 persen daratan kami itu hutan konservasi. Jadi kami hanya tinggal di 5 persennya. Hutan cagar alam ini kan kalau dipakai bisai melawan hukum. Oleh karena itu kami sedang mengajukan pada pemerintah pusat, untuk membuka sebagian hutan konservasi itu untuk ekonomi," jelas dia.
Luas Kabupaten Supiori adalah 96.926 hektar, terdiri dari 168 pulau, termasuk lautnya. Dari jumlah kawasan itu, wilayah daratan yang ditetapkan sebagai cagar alam menurut SK Menhut 026/KPTS-II/88 adalah seluas 41.990 hektar.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2012 adalah Rp 5 miliar per tahun, sedangkan pendapatan per kapita penduduknya adalah Rp 500 ribu dari usaha pertanian dan perikanan. Yohanis mengatakan tak mungkin hanya mengandalkan dana PAD untuk membangun. Kabupaten ini juga mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 68 miliar pada tahun 2012, Rp 74 miliar pada tahun 2013. Sedangkan jatah Dana Otsus, Supiori mendapatkan Rp 58 miliar tahun 2012 dan Rp 69 miliar tahun 2013.
"Penduduk kami itu 100 persen di bawah garis pra sejahtera, tidak ada yang kaya," kata Yohanis yang juga mantan wartawan ini.
Sementara Wabub Supiori Yan Imbab mengatakan bila diizinkan untuk membuka lahan konservasi, tanaman yang akan ditanam adalah tanaman industri, seperti kopra dan kakao. "Untuk tanaman pangannya adalah umbi-umbian," jelas dia.
Ia juga mengkaji untuk memaksimalkan potensi pariwisata di wilayahnya. Ada 168 Pulau, 140 di antaranya berpenghuni. Termasuk pulau terluar, Pulau Mapia.
"Sering dilewati kapal-kapal pesiar, namun tak bisa sandar ke wilayah kami karena tak ada dermaga. Kalau berhenti di tengah kan ombaknya besar," jelas Yan yang mewakili Bupati Fredrik Menufandu yang sedang ke Jayapura.
(nwk/hen)