Batik China 'Gempur' Mal Thamrin City

Serbuan Tekstil Asing

Batik China 'Gempur' Mal Thamrin City

- detikFinance
Rabu, 20 Feb 2013 07:51 WIB
Ilustrasi Foto: dok detikFinance
Jakarta - Batik yang seharusnya menjadi identitas negara Indonesia, ternyata juga banyak diproduksi di China. Mal Thamrin City yang dikenal dengan mal batik pun sudah mulai digempur oleh produk Batik dari China.

Pemilik toko batik 'Top On Batik' di Thamrin City bernama Ixon menyebutkan, kualitas batik China tidak kalah dengan produksi lokal, terutama batik Pekalongan.

"Batik China memang tidak terlalu banyak jumlahnya, tergantung pesanan. Kalau dilihat dari sisi kualitas tidak kalah dengan batik Pekalongan," ujar pemilik toko bernama Ixon kepada detikFinance di Thamrin City, Jakrata, Selasa (19/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk masalah harga, Ixon menyebut jika harga batik China jauh lebih murah bila dibandingkan dengan batik produksi lokal Pekalongan. Menurutnya selisih harga bisa mencapai Rp 20-30 ribu/helai.

"Sebagai contoh bahan katun model standar. Batik Pekalongan itu harganya Rp 100 ribu/helai, beda sama China cuma Rp 70 ribu. Kalau dipegang juga lebih halus dari China," katanya.

Sama halnya dengan bahan katun, bahan kedua yaitu sutera juga demikian. Batik China jauh lebih murah bila dibandingkan dengan batik lokal Pekalongan. Ixon juga mengaku, trend ke depan, batik China mudah untuk ditemui karena harganya murah dan kualitas yang tidak kalah dengan produksi lokal.

"Batik China yang jual di Thamrin City sudah mulai banyak. Bahan silk juga sama, ada perbedaan antara Rp 25-30 ribu/helai. Bahan silk ini agak panas jadi orang lebih suka dengan bahan katun," jelasnya.

(wij/ang)

Hide Ads