Pemerintah akan Audit Teknologi Peralatan Pabrik Pupuk AAF

Pemerintah akan Audit Teknologi Peralatan Pabrik Pupuk AAF

- detikFinance
Rabu, 06 Okt 2004 16:48 WIB
Jakarta - Pemerintah sampai saat ini belum memastikan kapan pabrik pupuk PT ASEAN Aceh Fertilizer (AAF) di Lhok Seumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Permintah masih menunggu hasil audit teknologi oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).Demikian disampaikan Menko Perekonomian Dorodjatun Koentjara_Jakti kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Megawati di Istana Negara, Jl. Veteran, Jakarta, Rabu (6/10/2004)."Kelangsungan pabrik pupuk AAF masih akan ditentukan oleh hasil audit teknologi yang dilakukan oleh BPPT. Sebab AAF sudah berumur lebih dari 20 tahun," kata Dorodjatun.Dorodjatun menjelaskan, untuk selanjutnya pemerintah akan menggarap pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) I dan Iskandar Muda II. Pasalnya, kedua pabrik pupuk ini dinilai masih relatif baru."Nantinya jika terjadi penutupan maka para pekerja AAF akan kita salurkan ke PIM I dan PIM II. Hanya kita akan audit terlebih dahulu terhadap teknologi AAF apakah bisa dimanfaakan untuk dipindah ke tempat lain atau tidak," ungkap Dorodjatun.AAF terancam bangkrut sejak beberapa bulan lalu akibat terhentinya pasokan bahan baku gas alam. Pasokan gas dari ExxonMobil terhenti sejak 5 Agustus 2003, sementara pasokan gas yang ada semakin menipis dan hanya mampu bertahan sampai Agustus 2004.Penghentian itu sebagai akibat dari negosiasi harga gas antarkedua perusahaan yang dilakukan sejak awal tahun 2003 tidak membuahkan hasil. Di satu sisi ExxonMobil Indonesia menginginkan harga gas 1,85 dolar AS per MMBTU, sedangkan AAF tetap bertahan pada 1 dolar AS per MMBTU. (djo/)

Hide Ads