Jaringan kereta cepat ini bakal menghubungkan Melbourne dan Brisbane, melewati Canberra dan Sydney. Menurut studi pemerintah Australia, proyek ini bakal memakan waktu 40 tahun.
Telah lama muncul perdebatan di Australia soal keharusan pembangunan kereta cepat yang menghubungkan kawasan tengah dan timur sejak 1980, namun proyek ini tak kunjung terealisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya seserius apa pemerintah Australia membangun kereta cepat ini, Anthony menjawab: "Kami sangat serius. Tidak ada keraguan," kata Anthony dikutip dari AFP, Kamis (11/4/2013).
Kereta cepat ini bakal memiliki panjang 1.784 kilometer, dan bakal dilengkapi dengan terowongan sepanjang 144 kilometer. Biaya proyek Rp 1.140 triliun sudah termasuk proyek pengembangan dan konstruksi.
"Proyek ini membutuhkan komitmen tinggi dari pemerintah. Kereta ini bisa mengangkut 84 juta penumpang setiap tahunnya," kata Anthony.
Pemerintah Australia sedang mengkaji model bisnis kereta ini, mulai dari biaya dan pendapatan yang bisa diraup, sehingga proyek ini juga bisa memberikan keuntungan secara ekonomi.
Kereta cepat ini bisa memangkas waktu tempuh masyarakat dari Sydney ke Melbourne, yang biasanya 12 jam dengan kereta biasa, menjadi hanya 44 menit dengan kereta berkecepatan 300 km/jam. Perjalanan dari Sydney ke Canberra juga bisa dipangkas dari 4 jam menjadi hanya 64 menit.
Dari hasil studi, proyek kereta sepanjang 1.784 km ini bakal rampung di 2058.
(dnl/hen)