"Kepemilikan lahan per keluarga itu tergolong terendah di dunia. terutama sawah dan perkebunan. Luas lahan per kapita per orang hanya 0,03 hektar," kata Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Didik J. Rachbini dalam sebuah diskusi Pertanian dan Pangan di Menara Kadin, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Didik mengungkapkan hal tersebut kebalikan dengan kepemilikan lahan perkebunan oleh perusahaan swasta besar atau korporasi luar negeri. "Juga konversi lahan yang mencapai 113.000 hektar per tahun," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah lain adalah lambatnya pembukaan lahan atau program mencetak lahan baru. Menurut Didik, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian tidak bisa menjalankan program pencetakan lahan baru.
"Pembangunan dan pembukaan lahan baru sangat lamban dan sulit diwujudkan. Tahun lalu dikasih uang Rp 1-2 triliun untuk pembukaan lahan ke deptan (departemen pertanian), tapi tidak terpakai," katanya.
(zul/hen)