Saat ini Tokyo memiliki Bandara Narita dan Haneda, sedangkan New York dilengkapi Bandara John F. Kennedy, Bandara Newark Liberty, dan Bandara Bandara LaGuardia.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, disela-sela acara pertemuan puncak Forum Pemred di Nusa Dua, Bali, Jumat (14/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bambang, Bandara Soekarno-Hatta saat ini butuh bandara pendukung skala besar. Lokasi yang paling tepat adalah di sisi timur Jakarta, khususnya di kawasan Karawang, Jawa Barat yang memiliki kapasitas kurang lebih sama dengan Soekarno-Hatta.
"Karawang kan yang paling ideal untuk membantu bandara Soekarno-Hatta nantinya. Jadi itu karena beredekatan dengan posisi kawasan industri. Supaya nanti juga terhubungkan dengan kereta api. Dan juga dekat dengan pelabuhan Cilamaya (masih rencana). Jadi kita inginkan di sebelah timur Jakarta, yang lengkap. Ini bandara untuk umum," jelasnya.
Bambang menuturkan, sebelum ada bandara pendukung yang baru, pemerintah akan memaksimalkan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten. Saat ini sedang ada konstruksi menambah terminal baru, sehingga kapasitas Soekarno-Hatta bisa menjadi 60 juta dari saat ini sekitar 22 juta. Penambahan kapasitas ini akan memakan investasi hingga Rp 10 triliun.
"Jadi gini Soekarno-Hatta kan selesai pada tahun 2014-2015 . Nah pada saat itu bandara ini (baru) juga mulai dibangun. Biasanya kita bangun selama 3-4 tahun. Jadi tahun 2018 kita sudah punya multiple bandara di sini seperti Tokyo," katanya.
(hen/dnl)