Wakil Menteri Keuangan II Mahendra Siregar berpendapat lokasi makam Mbah Priok yang terletak di dalam area Pelabuhan Tanjung Priok sangat strategis. Area makam Mbah Priok diklaim sebagai pintu gerbang masuk dan keluar tol Pelabuhan Tanjung Priok.
"Jalan tol itu turunnya di atas makam Mba Priok. Lokasi ini memang sentral dalam sistem jalan tol. Naik turunnya di tempat itu," kata Mahendra saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian Keuangan Gedung Djuanda Jakarta, Jumat (2/08/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Plus lokasi ini kalau kita tarik maka bisa menghubungkan jalur kereta dari Jalan Pasoso dan kemungkinan di double track (jalur ganda)," imbuhnya.
Kabar terbaru, persoalan lahan makam tersebut sudah selesai. Pihak masyarakat termasuk ahli waris makam dengan Pemerintah daerah dan Pelindo II sudah mencapai titik temu. Hasilnya makam tak akan digusur atau dipindah, namun akan dibuat kluster khusus.
Mahendra juga menyoroti persoalan truk kontainer yang memarkir kendaraan di sembarang tempat ikut menjadi penyebab kemacetan lalu lintas di dalam dan luar kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk mengantisipasi agar tidak terulang, Pemerintah sudah mempunyai jalan keluar.
"Yang penting adalah disediakan tempat parkir sementara untuk truk yang menunggu proses bongkar dan muat barang. Sehingga truk tidak menunggu dan muter-muter atau menggunakan bahu jalan," katanya.
Pemerintah sudah melirik dua tempat untuk dijadikan tempat parkir sementara truk-truk kontainer. Tempat pertama ada di Kawasan Ancol sedangkan tempat kedua di Kawasan Marunda.
"Satu di Barat Ancol itu ada lahan 9 hektar tetapi milik Walikota Jakarta Utara sedang didorong terus prosesnya. Sedangkan di timur kita harus cari lahannya. Ada lahannya tetapi masih dalam proses pembebasan. Ada lagi lahan PT KBN Marunda kalau bisa digunakan itu lumayan, truk jadi bisa tunggu di sana," katanya.
(wij/hen)