Gurihnya Bisnis Kereta Api Mini

Tut-Tut...Kereta Api Jadi Hobi

Gurihnya Bisnis Kereta Api Mini

- detikFinance
Jumat, 02 Agu 2013 18:13 WIB
Jakarta - Ahmad Afiff mulai menggandrungi mainan kereta api mini sejak 1992. Tapi sebagai pehobi, lelaki 39 tahun ini, mengeluh benar lantaran minimnya toko yang menjual model kereta api di Jakarta. “Hanya ada satu toko, itu pun agak terbatas,” katanya kepada DetikFinance, pada awal pekan lalu.

Berbekal hobi dan feeling bahwa pasarnya bagus, Ahmad lalu membuka toko Bios Shop yang khusus menjual kereta api mini dan pernak-perniknya di kawasan elit Senayan. Toko ini menawarkan kereta api ini berbagai merek, baik dari Amerika Serikat maupun Jerman.

Toko ini juga menjual pernak-pernik berupa patung-patung manusia, pohon-pohonan, rel, bangunan, mobil, dan sebagainya. Semuanya tersedia untuk membangun diorama sesuai keinginan pehobi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terbukti feeling-nya benar. Dalam sebulan, Ahmad bisa melayani 40-50 pelanggan. Omzetnya mencapai Rp 80 juta per bulan. Itu pun kalau sedang sepi. ”Kalau peak bisa di atas Rp 150 juta. Apalagi kalau banyak beginner yang datang, biasanya mereka sedang bersemangat sehingga banyak membeli,” tutur Ahmad.



 
Untuk pemula, Bios Shop menawarkan paket starter seharga Rp 3,5 juta untuk barang buatan Amerika Serikat. Sedangkan starter set buatan Jerman harganya mulai dari Rp 5 juta. Untuk produk Jerman kualitas terbaik, harganya bisa mencapai Rp 6 juta.

Ahmad bilang, pelanggannya kebanyakan orang dewasa. Bahkan ada yang berusia di atas 50 tahun. Satu-satunya kesamaan mereka adalah sama-sama dari kalangan menengah ke atas. Apalagi pelanggan di atas separuh baya. “Untuk yang usianya sudah 50 tahun atau lebih, keuangannya sudah settled. Selain itu waktunya juga lebih banyak,” paparnya.

Produk terlaris adalah kereta api uap. Tipe ini memang unik karena memiliki detil yang rumit dan mirip sekali dengan kereta api uap aslinya. Termasuk adanya tuas roda, suara, bahkan bisa mengeluarkan asap.

Sedangkan berdasarkan skala, produk terlaris adalah jenis HO yang berskala 1:87. “Ini sekitar 70 persen produk dari pabrikan adalah HO, jadi di pasaran paling banyak tipe itu,” ujar Ahmad.

Bagi pemula, disarankan untuk melakukan riset terlebih dahulu untuk memfokuskan minatnya. Sebab kereta api mini memiliki banyak jenis. Seperti kereta uap, diesel, listrik, dan kereta peluru (bullet train).

Lalu, pehobi pemula juga harus jeli memilih merek yang disesuaikan dengan isi kantong. “Misalnya mau membeli miniatur kereta Big Boy buatan Marklin, itu starter set-nya saja sudah di atas Rp 10 juta. Tapi kita bisa memilih merek lain yang harganya lebih murah,” kata Ahmad.

Ahmad yakin, pasar model kereta api ini cukup cerah karena pehobinya semakin banyak. Begitu juga merek-merek yang memproduksinya. Terutama dari Amerika Serikat, sehingga harganya relatif lebih murah ketimbang buatan Jerman.

(DES/DES)

Hide Ads