Tapi sejumlah kalangan menilai, sebanyak apapun aplikasi dan fitur yang disediakan Smart TV dan toko aplikasinya, televisi tetap tak bisa bersifat amat pribadi seperti ponsel cerdas atau tablet.
“Berapa banyak Anda mengakses Internet, Facebook, Skype, atau main games di TV?” kata Kevin Kang, kolumnis di situs teknologi Cnet.com. “Saya masih percaya, TV masih bersifat perangkat keluarga dan belum bisa diperlakukan sebagai perangkat pribadi.”
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan riset dari Strategy Analytics, Samsung masih menguasai pasar Smart TV sampai kuartal pertama 2013 dengan pangsa pasar 26 persen. Pada kurun waktu ini, jumlah perangkat Smart TV yang dikapalkan telah mencapai 12,7 juta unit atau naik 8 persen dibandingkan tahun lalu.
Dua tahun lalu Sony dan Sharp memimpin segmen ini. Kini Samsung jadi jawara, diikuti oleh LG dengan pangsa pasar 16 persen. Sony bercokol di urutan ketiga dengan 11 persen.

Sebagaimana vendor lain, Samsung memiliki Smart View untuk mengkloning tayangan TV ke layar ponsel atau tablet. Sedangkan yang memakai perangkat Samsung Galaxy, tersedia aplikasi AllShare Play untuk menampilkan layar gadgetnya ke layar TV.

Toko aplikasi LG yang terhubung ke SmartShare sudah menyediakan banyak aplikasi, dari yang gratisan sampai premium, termasuk aplikasi LG TV Remote. Aplikasi terakhir ini bisa menampilkan apa yang ditayangkan di televisi ke dalam layar ponsel.
Panasonic mendesain antarmuka My Home Screen pada lini produk Smart Viera-nya. Desainnya agak mirip kombinasi antarmuka LG dan Samsung.

Sebagaimana LG, Panasonic juga memiliki aplikasi Viera Remote 2 untuk menghubungkan televisi ke ponsel. Berbagai file dari ponsel bisa dikirimkan ke layar TV dengan mudah, begitupun sebaliknya.


Toshiba sendiri memperbarui Cloud TV pada tahun ini. Aplikasi ini memisahkan layar menjadi Home, Premium Apps, dan TV atau Video. Di dalam Premium Apps antara lain terdapat shortcut ke layanan BBC, Netflix, YouTube, Facebook, dan sebagainya. Tapi Toshiba tak punya toko aplikasi sendiri.
(DES/DES)