Vespa dulu mempunyai sebutan lain, skuter. Kini istilah ini bahkan sudah diadopsi oleh pabrikan sepeda motor untuk menyebutkan tipe sepeda motor otomatis yang bentuknya juga mirip-mirip Vespa. Mereka menyingkatnya menjadi 'Skutik'.
Tak seperti skutik, Vespa punya sejarah yang panjang. Dimulai dari tahun 1949 ketika Enrico Piaggio (pemilik Piaggio) membujuk Corradino D'Ascanio, seorang insinyur aeronautika, untuk merancang produk baru. D'Ascanio pun menjadikan Moto Piaggio No 5 (MP5) sebagai basis rancangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bentuk sepeda motor berpinggul montok tapi ramping di depan, menurut Piaggio, mirip dengan tawon. Bagian kemudi bahkan terlihat seperti antena di kepala tawon. Tanpa ragu Piaggio menamai sepeda motor anyarnya dengan nama Vespa.
Era 1950-an, Vespa diekspor ke Amerika Serikat. Sepeda motor ini menjadi ikon baru setelah muncul di dalam film klasik "Roman Holiday" yang dibintangi oleh Audrey Hepburn. Penjualannya langsung meroket sampai 100 ribu unit.
Popularitas Vespa menjadi alasan Piaggio untuk membuka pabrik-pabrik baru di Jerman, Inggris, Prancis, Belgia, dan Spanyol. Para pertengahan 1960, Vespa merambah India, Brasil, dan Indonesia.
Vespa kemudian mencapai era kejayaannya sebagai salah satu simbol kebebasan dan anti kemapanan yang diusung subkultur Mod pada 1960-an. Penjualannya pun terus meningkat hingga menjadi 10 juta unit pada akhir 1980-an.
Sepeda motor ini memang memiliki keunikan. Tak hanya bentuk, sistem transmisinya pun berbeda. Dengan pengubah percepatan yang digabungkan dengan tuas clutch (kopling) di setang kiri, cukup sulit bagi pemula untuk mengendalikan sepeda motor ini. Tapi itulah yang membikinnya menarik.
Demam Vespa masuk ke Indonesia pada 1960an, ketika pasukan penjaga perdamaian dari Indonesia yang bertugas untuk misi PBB di Kongo mendapat hadiah Vespa. Momentum ini memunculkan istilah Vespa Kongo.
Pada era itu, Vespa dipasok oleh PT Danmotors Vespa Indonesia, selaku Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM). Tapi kini perusahaan itu sudah tak aktif. Tahun-tahun ini, peredaran Vespa digawangi oleh PT Piaggio Indonesia.
Marco Noto La Diega, Managing Director Piaggio Indonesia, mengatakan Indonesia termasuk penggemar berat Vespa. "Saya sangat bangga karena Indonesia menjadi negara nomor dua setelah Italia dalam hal pengguna dan pecinta Vespa. Ini benar-benar mengejutkan,” katanya.
(DES/DES)