Menjawab Tantangan Ekonomi Global dengan Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Inovasi

The 1st ICID 2013, Den Haag

Menjawab Tantangan Ekonomi Global dengan Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Inovasi

- detikFinance
Senin, 16 Sep 2013 06:20 WIB
Wamen Bapenas Lukita, Menteri Ploumen, Dubes Retno (PPI Belanda)
Den Haag - Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Belanda bekerjasama dengan BNI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag telah menyelenggarakan The 1st International Conference on Indonesian Development (ICID) di Institute of Social Studies (ISS), Den Haag, 13-14 September 2013.

Tema yang diangkat pada 1st ICID ini adalah Innovation -Driven Economy as the Fundamental of Indonesian Economic Growth.

ICID bertujuan untuk mempertemukan dan membangun hubungan antara cendikiawan, pembuat keputusan, profesional dan masyarakat umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai keynote speaker pada The 1st ICID adalah Menteri Pembangunan dan Kerjasama Internasional Belanda Lilianne Ploumen dan Wakil Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dr. Lukita Dinarsyah Tuwo.

Dalam keynote speech-nya, Lilianne Ploumen mengapresiasi keberhasilan Indonesia dalam menurunkan angka kemiskinan, demokratisasi dan masuknya Indonesia sebagai negara G-20.

Lebih lanjut Ploumen menyampaikan tawaran pemerintah Belanda kepada Indonesia sebagai mitra sejajar untuk melakukan kerjasama pembangunan dan berharap bahwa Indonesia dapat menciptakan sustainable dan inclusive growth.

Sementara itu Dr. Lukita Tuwo dalam keynote speech-nya menyampaikan kinerja dan capaian perekonomian Indonesia serta master-plan pembangunan Indonesia.

Dr. Lukita Tuwo lebih lanjut menyampaikan beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah pembangunan infrastruktur transportasi dan energi, percepatan pertumbuhan ekonomi dan pendidikan.

Dr. Lukita Towo berharap dengan penyebaran pusat pembangunan melalui 6 koridor MP3EI, Indonesia dapat menciptakan sustainable -inclusive growth dan meningkatkan daya saing agar Indonesia tidak masuk ke dalam jebakan middle income country.

Pada acara penutupan Dubes RI Den Haag Retno L.P Marsudi menyoroti pentingnya pendidikan sebagai lokomotif pembangunan dan berharap generasi muda Indonesia bangga menjadi bangsa Indonesia dan siap untuk memberikan kontribusi kepada Indonesia dan dunia.

Para pembicara pada The 1st ICID 2013 adalah Felia Salim (Wakil Presiden Direktur BNI), Dr. Faisal Basri (UI), Dr. Warsito P Taruno (Ketua Masyarakat Ilmuan dan Teknologi Indonesia), Dr. Dessy Irawati, FeRSA (President of the International Association of Indonesian Scientist) Prof. Ben White (ISS), Dr. Howard Nicholas (ISS), Dr. Paul Benneworth (University of Twente), Dr. Roel Rutten (Tilburg University), Jan Fransen (Institute for Housing and Urban Development), (President of the International Association of Indonesian Scientist), Prof. Greg Barton (Monash University).

Selain menyelenggarakan diskusi, kegiatan ini juga menyelenggarakan kompetisi essay, kompetisi video klip dan Jinggle BNI. Pemenang kompetisi essay pada The 1st ICID adalah Agung Yoga Sembada (Juara I), I Made Andi Arsana (Juara II) dan Tanita Dhiyaan (Juara III).

Sementara untuk kategori jinggle (Juara I), Jefry Albari Tribowo, Sindy Ernawati (Juara II), Erwin Suryajaya (Juara III),  dan untuk kategori video klip : Ryvo Octaviano (Juara I) dan Hanif Ibadurrahman & Meivi Indira (Juara II).

ICID dihadiri kurang lebih 300 peserta yang berasal dari kalangan pemerintah, akademisi, mahasiswa, profesional Indonesia dari beberapa negara antara lain dari Australia, Belanda, Belgia, Indonesia, Italia, Inggris, Jepang dan Jerman.


(es/es)

Hide Ads