Chatib Basri: Anggaran APEC di Bali Tak Sampai Rp 1 Triliun

Jelang KTT APEC 2013

Chatib Basri: Anggaran APEC di Bali Tak Sampai Rp 1 Triliun

- detikFinance
Senin, 16 Sep 2013 19:20 WIB
Foto: Chatib Basri (dok.detikFinance)
Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Corporation (APEC) pada 1-8 Oktober 2013. KTT yang digelar di Nusa Dua, Bali ini tidak akan memakan dana hingga Rp 1 triliun.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, bila dibandingkan dengan KTT APEC 2012 di Vladivostok, Rusia, anggaran yang dikeluarkan pemerintah Rusia belum seberapa.

"Nggak terlalu besar, bandingkan dengan yang di Vladivostok yang mencapai US$ 23 miliar," kata Chatib di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chatib mengatakan, pemerintah mengeluarkan anggaran tak lebih dari Rp 1 triliun untuk menyelenggarakan acara akbar tersebut. Chatib mengatakan, besararan biaya tersebut mencakup segala persiapan hingga penyelenggaraan.

"Nggak sampai Rp 1 Triliun. Nggak terlalu besar kok, jadi nggak usah terlalu khawatir. Itu untuk macam-macam, ada kan yang buat pers, media centre, buat macam-macamlah, logistik, dan lain-lain," katanya.

Presiden SBY yang kemarin meninjau persiapan menjelang KTT APEC di Nusa Dua Bali berharap, sebagai tuan rumah, Indonesia memberikan yang terbaik bagi seluruh kepala negara yang hadir.

"Saya kira semua pihak bertekad untuk menghelat APEC di Indonesia yang terbaik. Insya Allah bulan depan KTT APEC digelar. Indonesia harus dapat menjadi tuan rumah yang baik. Mari kita tampilkan yang terbaik," kata Presiden SBY.

SBY menambahkan, dengan memiliki pengalaman sebagai tuan rumah berbagai event internasional, Bali akan mampu menunjukkan diri menjadi tuan rumah yang baik.

"Selama ini kita sudah sering menjadi tuan rumah acara internasional, dan selalu yang terbaik," tegas SBY.

Dia berharap KTT APEC yang digelar 1-8 Oktober 2013 mampu mempromosikan dan memajukan citra pariwisata Indonesia dan Bali. Lanjut, SBY meminta kepada seluruh jajaran untuk menunjukkan kalau Indonesia mampu memberikan yang terbaik bagi seluruh kepala negara.

"Kita harus bisa memberikan yang terbaik kepada presiden, perdana menteri, ibu negara yang hadir," ujarnya.

(zul/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads