Investor Singapura dan Maladewa Antre Berbisnis di Raja Ampat

Investor Singapura dan Maladewa Antre Berbisnis di Raja Ampat

- detikFinance
Selasa, 17 Sep 2013 12:22 WIB
Kawasan Wayag, Raja Ampat
Jakarta - Beberapa investor tertarik untuk investasi di pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau, Kepulauan Raja Ampat dan Nusa Tenggara Barat. Para investor yang tertarik berasal dari Singapura, Maladewa, dan Timur Tengah.

Hal ini terkait program pemberdayakan pulau-pulau kecil atau minawisata oleh kementerian kelautan dan perikanan (KKP).

"Rencana investasi masih dalam kajian dan perencanaan bisnis. Untuk itu kita dorong mereka untuk investasi secepatnya. Apalagi mereka sangat minat untuk menggarap pulau Anambas di Kepulauan Riau, pulau Raja Ampat Papua dan pulau tiga Gili di Nusa Tenggara Barat," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dalam situs resminya dikutip Selasa (17/9/2013)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya telah memfasilitasi investasi untuk pulau kecil tersebut. Kementeriannya membantu promosi pulau tersebut kepada para investor.

Potensi ekonomi pulau kecil dan pulau terluar juga sangat besar, diantaranya, banyak pulau yang bisa dikembangkan untuk pembangunan resort wisata, hotel, eco-tourism dan lokasi menyelam.

Menurut Sharif, untuk mendukung kondisi investasi yang baik, pihaknya akan pengoptimalan pengembangan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, peningkatan upaya untuk mempertahankan dan memperbaiki ekosistem pesisir. Termasuk pencanangan strategi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dengan mengandalkan sektor pariwisata serta menghindari kerusakan lingkungan

"Kami yakin investasi di pulau kecil tersebut akan terealisasi dengan baik, terutama pengembangan konsep minawisata," katanya.

Sharif menambahkan salah satu program KKP untuk mempromosikan pulau-pulau kecil diantaranya adalah kegiatan Sail. Seperti penyelenggaraan Sail Komodo 2013 merupakan yang ke-5 kalinya sejak tahun 2009. Event internasional ini dimulai dengan penyelenggaraan Sail Bunaken tahun 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi - Belitong 2011 dan Sail Morotai 2012.

Pulau-pulau kecil terluar di Indonesia mencapai 92 pulau, dan 31 pulau di antaranya berpenduduk. Meski memiliki sumber daya alam yang besar sebagai modal pembangunan, namun pulau-pulau ini juga memiliki banyak keterbatasan, khususnya terkait kondisi sarana dan prasarananya. Pada umumnya pulau-pulau kecil terluar ini masih tertinggal, terutama terkait ketersediaan infrastruktur yang terbatas.

"Untuk program tahun 2012 hingga 2013, KKP memfokuskan pembangunan di 12 pulau kecil terluar. Meliputi pulau Sebatik, Nusa Kambangan, Miangas, Marore, Marampit, Lingayan, Maratua, Wetar, Alor, Enggano, Simuk dan pulau Dubi Kecil," jelasnya Sharif.

Menurutnya pengembangan pulau-pulau kecil dan terluar tersebut akan dilakukan setiap tahun dengan harapan pada 2014 sudah mencapai 92 pulau. Pengembangan pulau terluar itu selain memberikan peluang untuk ekonomi pariwisata, juga membantu pemerintah dalam menjaga kedaulatan dan pertahanan. Kalau tidak dikembangkan, pulau terluar tersebut bisa dicaplok negara tetangga, seperti pada beberapa kasus sebelumnya.

"Prinsipnya, sesuai dengan konsep minawisata, investasi dipulau kecil tidak boleh merusak ekosistem pulau yang sudah ada," tegasnya.

(hen/dru)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads