Pertama soal persoalan pembebasan lahan yang selama ini menjadi momok pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan tol dibangun di atas laut maka, masalah pembebasan lahan bukan lagi kendala.
Latar belakang kedua adalah, kesuksesan konsorsium BUMN membangun tol Bali Mandara (Benoa-Nusa Dua) sepanjang 12,7 Km menjadi dorongan 19 BUMN ingin mengukir kesuksesan yang sama pada proyek tol atas laut Jakarta-Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diakui Kiswo proses studi kelayakan (feasibility study/FS) selama 6 bulan akan menilai kelayakan lokasi sepanjang 775 km. Sebagai anggota konsorsium 19 BUMN, Adhi Karya ingin merealisasikan gagasan tersebut.
Sementara itu Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskom) Kementerian Pekerjaan Umum, Danis H. Sumadilaga menjelaskan sesuai undang-undang No. 38 tahun 2004 dan PP No.15 tahun 2015, pelaku usaha sangat boleh mengusulkan pembangunan ruas tol baru termasuk tol di atas laut Jakarta-Surabaya.
Menurut Danis, pembangunan ruas tol di atas laut merupakan solusi persoalan pembebasan lahan. Pengalaman selama ini, pembangun proyek Tol Trans Jawa terhambat persoalan lahan.
"Tol Trans Jawa sejak 2004, kedalanya masalah tanah. Mungkin itu dibangun di atas laut (ide konsorsium BUMN)," sebutnya.
(feb/hen)