Dari informasi yang dihimpun detikFinance, Senin (21/10/2013) ada beberapa fakta menarik mengenai masuknya bakso impor Malaysia tersebut. Apa saja? Berikut penelusurannya.
1. Masuk lewat perbatasan
|
"Jumlahnya besar, di daerah perbatasan seperti di Kalimantan, di Kepulauan Riau itu masuk daging olahan seperti sosis, bakso itu banyak sekali masuk," kata Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif saat dihubungi detikFinance, Kamis (17/10/2013).
Daging olahan tersebut menyerbu daerah-daerah perbatasan, dan merangsek masuk ke pertokoan ritel hingga supermarket. Namun Haniwar mengatakan, jenis bakso impor tersebut masih sangat jarang ditemui di kota-kota besar.
"Masuknya kira-kira sejak 2 tahun lalu. Tapi di sini (Jakarta) belum begitu banyak masuk," katanya.
2. Jumlahnya Berton-ton Setiap Hari
|
"Ada perusahaan supplier mesin mengatakan kapasitas pabrik malaysia itu jauh lebih besar. Itu masuk jumlahnya besar, beberapa ton per hari masuk lewat perbatasan," jelas Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar SyarifΒ kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
3. Rasa dan Bentuk Sama Dengan Bakso Lokal
|
"Saya pernah lihat bentuknya sama persis, rasanya bagus juga," kata
Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
4. 50% Lebih Murah Daripada Produk Lokal
|
"Minimal harganya itu separuhnya mereka. Kalau kita Rp 80 ribu, mereka Rp 40 ribu," Direktur Eksekutif National Meat Processors Association Indonesia (Nampa) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia Haniwar Syarif kepada detikFinance, Kamis (17/10/2013).
5. Bahan Baku Dari India.
|
"Dari India, Harganya Rp 25.000/Kg, kalau kita pakai dari Australia sekurang-kurangnya US$ 5 (sekitar Rp 50.000)," kata Ketua National Meat Procession Association-Indonesia (NAMPA) atau Asosiasi Industri Pengolahan Daging Indonesia, Ishana Mahisa.
Halaman 2 dari 6