"Itu belanja bansos tahun ini turun karena tidak ada lagi penyaluran BLSM," ujar Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawaty dalam jumpa pers APBN 2014 di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jakarta, Senin (28/10/2013)
Seperti diketahui, tahun 2013 ini, pemerintah menyiapkan program Balsem untuk mengantisipasi dampak negatif dari kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Balsem diberikan sebesar Rp 600.000 (4 bulan) untuk 15 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Raskin juga kembali ke 12 bulan, itu yang membuat anggaran juga turun," sebut Anny.
Di tempat yang sama, Plt Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, penurunan kemiskinan bukan semata-mata dari anggaran bansos. Sebab bansos hanya sebagian dari cara uuntuk turunkan kemiskinan.
"Kalau (bansos) ini akan menghambat kemiskinan kami nilai tidak tepat, karena mengendalikan kemiskinan bukan di bansos. Bansos hanya untuk perbaiki tingkat kemiskinan lebih baik," ujar Askolani.
Menurutnya, ada alokasi dari belanja lain yang telah disiapkan. Seperti belanja modal, dan subsidi yang lebih tepat sasaran. Kemudian ada juga perbaikan pertumbuhan ekonomi dan upaya lainnya.
"Alokasi kebijakan lain ada belanja modal, perbaikan pertumbuhan ekonomi, subsidi yang menengah ke bawah. Effort tidak semata-mata bansos, termasuk mengurangi pajak bisa mendorong perekonomian," jelasnya.
(mkl/dnl)