Kondisi pasar yang fluktuatif menjadi alasan masyarakat lebih memilih menaruh dananya di dana tunai seperti tabungan dan deposito dibanding produk investasi lainnya.
MISI mencatat, di kuartal III-2013, IHSG sudah turun 9,01% ke level 4.195,089, sedangkan pasar obligasi Indonesia turun 3,68%, dan rupiah sudah turun 8,29% ke level Rp 11.184.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putut menjelaskan, dana tunai masih menjadi pilihan investasi yang dominan di masyarakat Indonesia. Berdasarkan persentasenya, dalam kondisi pasar yang fluktuatif, dana tunai turunnya hanya 4,5%, jauh lebih rendah dari penurunan di sektor properti sebesar 22,1%, rumah turunnya 26,7%, pendapatan tetap turun 31,7%, reksa dana turun 160,9%, dan saham turun 281,8%.
"Dengan alasan itu dana tunai masih menjadi pilihan investasi yang paling tinggi, ini kondisi riil dari masyarakat Indonesia saat ini," ujarnya.
Dia menambahkan, dari survei yang dilakukan MISI dengan 500 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, 42% aset investor dialoksikan di dana tunai atau tabungan.
"Jadi hampir separuh dari kekayaan orang Indonesia itu ada di tabungan dan deposito," kata Putut.
(drk/dru)