Untuk memperlancar arus barang, pemerintah sudah memulai pembangunan kereta api di wilayah Sumatera. Jalur kereta akan membentang dari utara hingga selatan Sumatera. Ditargetkan kereta dengan panjang 2.000 Km dan bernilai Rp 64 triliun itu dapat selesai pada tahun 2020.
"Itu 4-5 tahun, sekitar 2020. Tentu lihat dari kapasitas keuangan pemerintah juga. Kalau ada kenapa nggak dialokasikan untuk itu," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (3/1/2014)
Ia menuturkan kereta ini dibangun secara bertahap. Untuk yang pertama adalah di kawasan Seimangke, Sumatera Utara. Panjangnya adalah 50 Km dari arah kota menuju pelabuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek pembangunanya dibagi atas 3 komponen. Pertama adalah dari pengembang kawasan, kedua adalah Ditjen Kereta Api dan ketiga adalah pihak pelabuhan Kuala Tanjung.
"Tugasnya dibagi 3. Ada yang di tugasnya pengembang kawasan, ada Dirjen KA, dan satu lagi pelabuhan. Ada 3 komponen," kata Bambang.
Tahap kedua adalah pembangunan untuk jalur Palembang - Lampung. Ada dua jenis kereta yang disiapkan. Pertama adalah dari swasta dan kedua dari pemerintah. Ini akan dimulai pada tahun 2014 dan targetnya adalah tahun 2016 dapat beroperasi.
"Jadi ada swasta yang benar-benar untuk membangun kereta untuk batubara, Palembang ke Lampung dan yang kedua dalah eksisting dari kereta sekarang. Itu oleh KAI, pemerintah dan pemprov. Itu memang dilakukan paralel karena memang depoit untuk batubara itu kan besar. Itu diperkirakan mendatang keperluan batubara meniingkat," paparnya.
Untuk pembangunan secara keseluruhan, pemerintah baru mengeluarkan uang Rp 40 miliar. Anggaran tersebut diambil dari APBN setiap tahunnya. Bambang mengharapkan, pembangunan tidak terhenti.
"Semoga anggarannya tetap ada," kata Bambang.
(mkl/dru)