Thailand dan Vietnam Lebih Unggul daripada RI Soal Lahan Pertanian

Thailand dan Vietnam Lebih Unggul daripada RI Soal Lahan Pertanian

- detikFinance
Selasa, 18 Feb 2014 11:04 WIB
Jakarta - Rata-rata kepemilikan lahan pertanian per kapita di Indonesia jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Artinya total lahan pertanian yang ada dibagi dari seluruh total penduduk.

Kepemilikan lahan pertanian per kapita di Indonesia hanya 458 meter persegi. Pesatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi penyebab masalah ini.

"Menurut catatan saya, rata-rata kepemilikan lahan pertanian di Indonesia adalah sebesar 458 meter persegi/kapita. Thailand 5.000 meter persegi/kapita, dan 1.200 meter persegi/kapita untuk Vietnam. Banyaknya degradasi lahan pertanian membuat kepemilikan lahan pertanian semakin menurun," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan saat membuka acara Nestle, Scaling Up Sustainability Through Creating Shared Value di Hotel Four Seasons Kuningan Jakarta, Selasa (18/02/2014).

Rusman mengatakan meski kalah dari sisi luasan lahan pertanian per kapita, namun petani Indonesia mampu menghasilkan rata-rata 5,01 ton padi per hektar. Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan produktivitas petani Vietnam dan Thailand yang hanya menghasilkan masing-masing 3,7 ton per hektar dan 4,5 ton per hektar.

Seiring dengan maraknya kegiatan degradasi lahan pertanian dan perubahan iklim membuat khawatir pemerintah. Untuk itu harus ada program pertanian yang berkelanjutan untuk mengamankan ketahanan pangan di Indonesia.

"Kemudian adanya perubahan iklim dan insiden degradasi lahan pertanian solusinya adalah sektor pertanian dijadikan project utama dengan membuat sebuah program. Seperti pertanian yang inovatif dengan berbasis teknologi. Kami optimis dengan teknologi yang tepat guna dapat meningkatkan hasil pertanian dan pendapatan petani. Sehingga ketahanan pangan kita apakah itu kedelai dan padi bisa berkelanjutan," imbuhnya.

Ia meyakinkan aar para stakeholder agar tidak ragu berinvestasi di sektor pertanian.

"Saya apresiasi dengan isu pertanian yang berkelanjutan. Ini ada pendapat saya untuk mempromosikan sekaligus dilakukan dengan para stakeholders yang lain. Sebagai catatan 40% populasi dunia berkecimpung di dunia pertanian dan itu sangat besar," jelasnya.

(wij/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads