Berdasarkan data BPS yang dikutip detikFinance, Selasa (4/3/2014), total garam yang diimpor selama Januari 2014 mencapai 278 ribu ton atau naik 78% secara volume. Sedangkan nilai impornya mencapai US$ 13,4 juta atau naik 75% secara nilai impor.
Pada periode yang sama tahun lalu pada Januari 2013, impor garam tercatat hanya sebesar 156 ribu ton dengan nilai impor US$ 7,7 juta.
Dari total impor garam di Januari 2014, garam dari Singapura sebanyak 3,1 ton dengan nilai US$ 17 ribu. Tahun 2013 lalu, impornya mencapai 9 ton atau US$ 16 ribu.
Negara lainnya yang ikut memasok garam ke Indonesia antaralain Australia dengan volume mencapai 183 ribu ton atau US$ 9,2 juta, India 94 ribu ton atau US$ 3,9 juta, Selandia Baru 384 ribu ton atau US$ 147 ribu.
Kemudian garam juga diimpor dari benua Eropa, yaitu Jerman dengan volume sebesar 48 ribu ton atau US$ 137 ribu. Serta akumulasi dari negara lainnya dengan total 105 ton atau US$ 14 ribu.
Indonesia memang masih mengimpor garam khususnya untuk keperluan industri, sedangkan untuk rumah tangga sudah bisa dipenuhi dari dalam negeri.
(mkl/hen)