Proyek Bandara Kulon Progo Terhambat Restu Sultan Yogya

Proyek Bandara Kulon Progo Terhambat Restu Sultan Yogya

- detikFinance
Rabu, 19 Mar 2014 17:13 WIB
Sri Sultan Hamengkubuwono X (kiri)
Jakarta - Pembangunan mega proyek Bandara baru Kulon Progo atau Kulon Progo Airport di Yogyakarta masih menunggu izin dari Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono.

Sultan Yogya belum mengeluarkan izin penetapan lokasi Kulon Progo Airport. Bandara Kulon Progo ini dirancang menggantikan fungsi dari Bandara Adi Sucipto yang telah penuh sesak penumpang dan menyatu dengan aktivitas militer.

"Kulon progo tunggu keputusan pak gubernur. Baru dilanjutkan pembebasan lahan," kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura I (Persero) (AP) I Farid Indra pada acara diskusi di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (19/3/2014).

Farid menuturkan, izin lokasi dari Gubernur sangat diperlukan karena di lokasi Bandara Kulon Progo telah berdiri sebuah pabrik besi milik PT Jogja Magasa Iron (JMI). Padahal saat AP I melakukan feasebility study dan memperoleh izin lokasi dari Kementerian Perhubungan selaku regulator, pabrik besi belum berdiri.

"Apakah bandara tetap jalan atau ada kebijakan lain terhadap PT JMI. Karena pada saat AP survei dengan investor. Pabrik besi nggak ada, dan saat ini amdal-nya masih dalam proses. Karena saat kita ajukan pembangunan bandara prosesnya sesuai SOP. Maka ditetapkan desain bandara sesuai titik koordinat," jelasnya.

Farid menjelaskan memindahkan lokasi Bandara Kulon Progo sulit dilakukan karena banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan sebuah lokasi baru.

"Nggak mungkin pindah, karena bandara dirancang long term untuk 60 tahun," sebutnya.

Untuk pengembangan bandara baru di Yogya ini, AP I selaku BUMN operator bandara menggandeng operator bandara kelas dunia asal India yakni GVK. Akibat izin yang belum terbit, pembangunan the new Kulon Progo Airport terpaksa tertunda, padahal kapasitas bandara lama di Adi Sucipto sudah sangat padat.

"Kita sudah telat dari jadwal," sebutnya.

Saat izin penetapan lokasi dikeluarkan oleh Sultan Yogya, selanjutnya AP I melakukan pembebasan lahan. Dana yang disiapkan untuk pembebasan lahan mencapai Rp 900 miliar.

"Baru pembebesan lahan. Setelah izin penetapan lokasi dari pak gubernur," sebutnya.

Proses kontruksi dan pembebasan lahan akan memakan waktu selama 3 tahun. Saat beroperasi, the Kulon Progo Airport mampu menampung hingga 10 juta penumpang per tahun. Untuk pengembangan bandara baru ini, AP I mengalokasikan investasi hingga Rp 7 triliun.

(feb/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads