DuPont Indonesia Gelar Festival Keselamatan Kerja

DuPont Indonesia Gelar Festival Keselamatan Kerja

- detikFinance
Kamis, 09 Des 2004 17:33 WIB
Jakarta - Kesadaran dunia industri terhadap keselamatan kerja harus terus digalakan. Hal itu tidak hanya menjadi mencerminkan tinggi rendahnya budaya sebuahperusahaan, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomis.Terkait dengan masalah kesadaran keselamatan kerja ini PT DuPont Indonesia bekerja sama dengan majalah Warta Ekonomi akan menggelar The Warta Ekonomi Safety Award for Indonesia's Most Caring Companies 2004.Demikian disampaikan Susanto, Business Director untuk DuPont Safety Resources dalam jumpa persnya di Jakarta, Kamis (9/12/2004).Susanto menjelaskan, penelitian di Jepang menunjukkan setiap investasi 1 dolar AS untuk keselamatan kerja bisa menghasilkan penghematan 2,7 dolar AS. Di lain pihak, kecelakaan dan sakit di tempat kerja membawa dampak ekonomis pada perusahaan.Catatan Organisasi Buruh International (ILO) menunjukkan pengeluaran biaya akibat kecelakaan dan sakit akibat kerja, mencapai lebih dari 1000 miliar dolar AS. Jumlah ini didasari dari catatan ILO bahwa setiap hari terdapat 6.000 kematian akibat kecelakaan kerja, jumlah yang lebih besar daripada korban tewas karena perang.Catatan keselamatan kerja Indonesia juga tak kalah merisaukan. Masuk dalam peringkat terburuk dalam standar keselamatan di Asia Tenggara, Indonesia mencatat 105 ribu kasus kecelakaan selama tahun 2003 dengan angka kematian mencapai 1430 pekerja."Untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan selamat, DuPont terpanggil membagi 200 tahun pengalamannya dalam budaya keselamatan kerja. Denganmenggelar kegiatan penghargaan ini, kita ingin agar keselamatan kerja dibudayakan," kata Susanto.Terkait rencana ini pula, panitia telah mengundang perusahaan-perusahaan diIndonesia yang berasal dari empat sektor (Pertambangan, Konstruksi, Transportasi dan Manufaktur) untuk mendaftarkan diri. Selain untuk menjagaobyektifitas serta akurasi penilaian, pemilahan ini juga didasari faktabahwa keempat sektor itu merupakan lokomotif pergerakan ekonomi nasionalyang banyak menyerap tenaga kerja.Dewan juri terdiri dari Frank Moniaga, (President Director PT DuPontIndonesia), Robert Crawford (President Director, BlueScope Steel Indonesia),Noke Kiroyan (Chairman, Rio Tinto Indonesia), Fang Zhi (President, CNOOC SESLtd) dan Mohammad Effendi (Supply Chain Director , PT Unilever Indonesia) serta didampingi oleh Nasrul Sjarief (Kasubdit Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja Direktorat PNKK, Depnakertrans) sebagai penasehat.Dewan juri menetapkan 4 kriteria penilaian yang meliputi Kepemimpinan, Manajemen Lini, Proses & Prosedur dan Ketaatan Terhadap Peraturan & Prosedur (Compliance). (djo/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads