.webp)
Monorel buatan Bekasi, Jawa Barat ini tidak digunakan untuk proyek monorel DKI Jakarta milik PT Jakarta Monorail, yang lebih memilih memakai kereta monorel buatan Tiongkok.
"Ada di Sumatera dan Jawa. Itu masih penjajakan. Tapi kami belum bisa ungkap dengan daerah mana saja. Kalau Jakarta belum ada proyek, kan di
Jakarta hanya ada Jakarta Monorail," kata Manajer Umum Melu Bangun Wiweka Indra Kusnan kepada detikFinance, Jumat (28/3/2014).
Indra menuturkan, monorel produksi PT Melu saat ini masih tahap penyempurnaan, agar bisa memperoleh sertifikasi dari Kementerian Perhubungan dan Kementerian Riset dan Teknologi. "Masih evaluasi dan development saja," sebutnya.
Produsen monorel yang telah memiliki purwarupa atau prototype ini berharap, pemerintah mau mempercepat penerbitan sertifikasi agar produk
kereta dalam negeri bisa bersaing dengan produk impor.
"Kita harapkan pemerintah terlibat di dalam memajukan produk dalam negeri," jelasnya.
Meski buatan lokal, Indra menegaskan kemampuan monorel karya Melu Bangun Wiweka tidak kalah bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri. "Monorel pada dasarnya memakai teknologi dari Jerman, terus dikembangkan di Jepang, China, Kanada, ada malaysia. Semua teknologinya sama. Kita hanya pengembangan design," sebutnya.
Saat ditanya kemunculan moda transportasi metro kapsul buatan PT Perkakas Rekadaya Nusantara, Indra menyambut adanya moda transportasi lain. Namun ia mempertanyakan konsep metro kapsul yang dinilai mirip dengan monorel tersebut.
"Kita pertanyakan, mereka bandingkan monorel mengenai kapasitas. Mereka bandingkan nggak apple to apple. Itu kan seperti metro mini sehingga kapasitasnya kecil. Monorel kami desain untuk 130 orang. Nilai investasi terdiri dari apa saja? Sekilas itu mirip monorel tapi desain lebih kecil," tegasnya.
(feb/dnl)
