Menengok Kota di Balik Kesuksesan Cathay Pacific

Laporan dari Hong Kong

Menengok Kota di Balik Kesuksesan Cathay Pacific

- detikFinance
Rabu, 02 Apr 2014 08:04 WIB
Hong Kong - Maskapai asal Hong Kong, Cathay Pacific mendapat predikat sebagai salah satu maskapai terbaik dunia. Maskapai berusia 67 tahun ini memiliki reputasi penerbangan dan manajemen pelayanan yang sangat baik.

Berdasarkan Air Transport World’s World Airline Report tahun 2013, Cathay Pacific disebut sebagai maskapai dengan keuntungan terbesar ke-19 di dunia dan terbesar ke-7 dalam hal muatan ton per kilometer.

Apa kuncinya Cathay Pacific sehingga jadi maskapai terbaik?

detikFinance bersama jurnalis dari 30 negara lainnya berkesempatan mengunjungi sebuah kota yang dibangun Cathay Pacific, disebut Cathay City pada awal pekan ini. Kota yang dibangun pada awal tahun 1990-an ini memiliki luas sekitar 775.000 meter persegi.

Kota kecil ini masuk dalam area kota yang lebih luas yakni Tung Chung. Jika diestimasi waktu, letak Cathay City hanya berjarak 10 menit dari Hong Kong International Airport (HKIA).

Corporate Communication and Public Affairs Cathay Pacific Airways, Esther Lee mengatakan, Cathay City menjadi ‘kantor pusat’ maskapai Cathay Pacific. Sekaligus, Cathay City menjadi satu-satunya kota maskapai terbesar di dunia.

Sebab di kota ini terdapat 10 kantor pusat pelayanan, di antaranya operasional kru kabin (operational cabin crew office), pusat pelayanan catering Cathay Pacific (Cathay Pacific Catering Service), pusat kargo Cathay Pacific (Cathay Pacific Cargo), pusat perdagangan Cathay Pacific (Cathay Pacific Tradeport), dan pusat pelatihan penerbangan.

Tak hanya itu, kota mini ini juga dilengkapi dengan sarana dan prasarana layaknya sebuah kota sungguhan, seperti perhotelan bintang lima yang terkoneksi baik dengan bandara, jalan-jalan bebas hambatan, mal-mal, pasar tradisional, sekolah-sekolah dari tingkat pre-school hingga SMA, apartemen-apartemen, taman-taman kota, terminal dan stasiun kereta bawah tanah (subway), hingga sarana olahraga seperti lapangan futsal dan sepak bola. Jaraknya hanya sekitar 10 menit menggunakan subway dari pusat Kota Hong Kong.

Kota ini diapit oleh perbukitan di sisi timur dengan teluk di sisi barat. Sebuah stasiun kereta gantung (cable car) menghubungkan kota ini dengan Lantau Island sebagai tujuan pariwisata. Mirip dengan Sentosa Island di Singapura.

Menuju Lantau Island, kereta gantung ini didesain melintasi teluk dan perbukitan. Sehingga tidak mengherankan jika geliat ekonomi di kota ini tidak hanya ditopang oleh lalu lintas yang padat dan sibuk di bandara HKIA, tapi juga bisnis pariwisata dan ekonomi domestik masyarakat kota Tung Chung.

"Saya menduga ini satu-satunya kota maskapai di dunia dengan fasilitas yang lengkap dan menjadi kantor pusat maskapai terbesar. Saya tidak pasti bagaimana dengan maskapai lain di dunia," ujar Esther saat berbincang dengan detikFinance di sela-sela dinner gathering di Hotel Novotel Citygate, Hong Kong, pekan lalu.

Esther mengatakan Cathay City ini diresmikan pada tahun 1998 silam. Setahun berikutnya, seluruh staf Cathay Pacific yang tersebar sebelumnya di beberapa kantor di sejumlah kota dipindahkan ke kota ini.

Manajemen Pelayanan Kru Kabin

Salah satu faktor yang membuat Cathay Pacific meraih predikat terbaik di dunia adalah soal manajemen pelayanan kru kabin dalam pesawat. Jika melihat tata kota Cathay City dan kantor pusat operasional kru kabin, agaknya tidak berlebihan jika Cathay Pacific memang layak menyandang predikat sebagai salah satu maskapai terbaik.

Manajer pelayanan kru kabin Cathay Pacific, Mabel Pun, mengatakan di kantor ini menyediakan segala informasi soal penerbangan Cathay Pacific baik yang masih terjadwal maupun yang sedang berlangsung.

"Kami ingin membangun hubungan di antara kru kabin, pilot dan kopilot suasana kekeluargaan melalui pusat kru kabin ini. Karena kami yakin, tim yang baik akan membuat penumpang menjadi nyaman dan senang," kata Mabel.

Mebel menjelaskan, setiap kru yang akan masuk ke dalam pesawat harus melalui tahapan protokol yang telah ditetapkan di kantor, di antaranya mendaftarkan diri sesuai jadwal penerbangan secara online, mengisi form jobdesk dan tanggung jawab, hingga proses imigrasi.

Pusat oeprasional kru kabin ini juga dilengkapi dengan fasilitas lounge, bar, ruang olah raga, ruang pilot dan kopilot, mini market, bank, hingga ruang make-up para kru. Fasilitas ini untuk memberi kenyamanan psikologis bagi para kru sebelum menjalankan tugas dalam penerbangan.

Menariknya lagi, di kota ini juga terdapat model (mockup) pesawat yang digunakan Cathay Pacific. Model yang dibangun menyerupai aslinya, baik dari segi ukuran, desain interior, desain kursi berbagai kelas, ruang kokpit, pintu, hingga jendela-jendelanya.

Model yang dibangun juga berbagai macam berdasarkan jenis pesawat yang dimiliki Cathay Pacific. Model ini digunakan sebagai media latihan dan pengembangan kompetensi para kru kabin agar dapat bekerja lebih baik.

Manajemen Cathay Pacific juga mengadakan briefing reguler setiap hari untuk mengetahui persoalan-persoalan yang dihadapi para kru. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas kru sehingga kualitas pelayanan terhadap penumpang juga meningkat.

Hingga saat ini, kata Mebel, jumlah kru kabin Cathay Pacific yang beroperasi di seluruh dunia mencapai lebih kurang 9.000 orang yang didominasi kaum perempuan. Sekitar 60 persen di antaranya berasal dari Hong Kong. Sisanya berasal dari Malaysia, Jepang, Filipina, Korea, China, dan Indonesia.

"Kami sangat ketat dalam protokol ini. Cathay Pacific akan merekam prestasi dan attitude setiap kru kabin. Briefing ini juga untuk mengontrol performance dan integritas mereka," tutur Mebel.

(rmd/ang)

Hide Ads