Penandatanganan kerjasama ini dilakukan kesepakatan bersama ini dilakukan di di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Selasa (8/4/2014).
Lima kepala daerah itu adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Cimahi Ati Suharti, Bupati Bandung Dadang Naser, Bupati Bandung Barat yang diwakili Wakil Bupati Bandung Barat Yayat Turochmat, Bupati Sumedang diwakili oleh Sekda Sumedang Zaenal Alimin.
Dalam laporannya, Asisten Daerah IV Pemprov Jabar Iwa Karniwa menuturkan Penandatanganan MoU hari ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama Pemprov Jabar dengan China National Machinery Corporation (CMC) pada 8 Juni 2013 lalu di Tiongkok.
"Letter of Intent (LoI) yang ditandatangani di China berisi tentang kerjasama metropolitan Bandung Raya sebagai landasan perencanaan sistem transportasi massal yang terintegrasi," ujar Iwa.
Setelah itu kerjasama tersebut terus melewati tahapan-tahapan termasuk penandatanganan di hadapan presiden hingga dijadikan sebagai proyek prioritas nasional.
Sementara itu dalam sambutannya, Ahmad Heryawan mengatakan peningkatan jumlah penduduk di Jabar pada 2025 diperkirakan akan mencapai 52,7 juta jiwa. Tingginya pertumbuhan penduduk tanpa diimbangi sarana dan prasarana yang baik termasuk transportasi akan menjadi masalah.
"Pemprov Jabar menggulirkan kebijakan dan program untuk memenuhi kebutuhan masyarakat diantaranya dengan pembangunan sistem angkutan massal teknologi monorel di Bandung Raya," kata Heryawan.
Membandingkan Bandung dengan Hong Kong dan Singapura, Heryawan ingin kota kembang punya sistem transportasi massal dengan teknologi monorel yang bisa menjadi solusi transportasi.
"Memang kita belum sepadat Hongkong dan Singapura. Tapi kita juga harus bisa melakukan pendekatan teknologi dengan sistem monorel untuk transportasi, membuat transportasi massal lebih enak daripada menggunakan kendaraan pribadi," tutur Heryawan.
(tya/ang)