"Ini akan diekspor barang setengah jadi. Diekspor ke Rusia, Inggris, Malaysia, itu tiga besar. Tetapi juga tumbuh ekspor teh kita ke Jepang dan China," ungkap Bayu saat meresmikan Pabrik Teh Rakyat Iroet, di Kampung Cisaat, Desa Sukatani, Kecamatan Cilawu, Garut, Jawa Barat, Kamis (17/04/2014).
Menurut Bayu nantinya teh ini akan rutin diekspor setiap bulannya yang akan difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan. Pabrik Iroet di Garut telah mengantongi sertifikasi keberlanjutan Lestari oleh organisasi produsen teh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan melakukan ekspornya, kita akan lepas ekspornya dari keberhasilan ini di pasar internasional. Ada dua yaitu diekspor dalam bentuk setengah jadi ini dan ada yang dikemas dulu dengan industri besar lalu diekspor," imbuhnya.
Bayu juga memesan produk teh dari pabrik Iroet agar memasok teh siap konsumsi kepada Kementerian Perdagangan selama satu tahun ke depan. "Saya pesan teh ini untuk Kementerian Perdagangan satu tahun ke depan. Nanti akan dibayar," cetusnya.
Rata-rata Indonesia mengekspor teh mencapai US$ 140-150 juta/tahun sedangkan pasar teh di dalam negeri jauh lebih besar lagi bisa mencapai US$ 900 juta hingga US$ 1 miliar per tahun.
(wij/hen)