Pencakar langit yang disebut Kingdom Tower itu akan membuat gedung yang saat ini memegang rekor tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Uni Emirat Arab, terlihat pendek. Kingdom Tower di Jeddah dibangun dengan ketinggian 1 kilometer dari permukaan tanah.
Kingdom Tower akan berdiri di Jeddah dengan menelan biaya sebesar US$ 1,23 miliar atau lebih dari Rp 12 triliun. Pencakar langit ini membutuhkan beton sebanyak 5,7 juta kaki persegi, 80 ribu ton baja, terdiri dari 200 lantai, dan direncanakan selesai dalam waktu 5 tahun.
Pencakar langit Arab Saudi ini akan 173 meter lebih tinggi dari Burj Khalifa di Dubai, yang saat ini memegang rekor dunia Guinness sebagai yang tertinggi di dunia dengan tinggi 827 meter.
Kingdom Tower akan dibangun menghadap Laut Merah. Rencananya hotel bintang lima Four Seasons akan berdiri di sana, termasuk apartemen, kantor, dan tempat pengamatan alias observatory.
Namun pendirian pencakar langit ini bukannya tanpa tantangan. Pertama, konstruksi gedung itu harus tahan menghadapi gempuran air asin dari perairan di sekitarnya. Konsultan Advanced Construction Technology Services akan menguji sejumlah beton yang bisa dipakai sebagai pondasi sedalam 60 meter.
Kedua, gedung itu harus kokoh menghadapi terpaan angin. Kingdom Tower harus mengubah bentuknya secara teratur untuk menghadapi angin tersebut.
“Karena ia akan berubah bentuk setiap beberapa lantai, angin akan memutari bangunan dan tak menjadi ekstrem seperti pada bangunan yang tetap,” kata Gordon Gill, rekanan Adrian Smith + Gordon Gill Architecture, arsitek desain proyek itu.
Masalah lainnya adalah bagaimana mengirim beton ke lantai tertinggi. Ketika Burj Khalifa dibangun, 6 juta kaki kubik beton didorong ke atas melalui sebuah pompa pada waktu malam, ketika temperatur cukup dingin untuk menjaga beton terpasang dengan presisi. Mungkin cara ini bakal ditiru lagi.
Pertanyaan mendasarnya, mampukah manusia membangun menara setinggi 1 kilometer ke langit? Sang Dae Kim, Direktur Council of Tall Buildings, kepada Construction Weekly, mengatakan bahwa itu dimungkinkan.
“Mungkin bisa sampai 2 kilometer atau lebih tinggi, tapi memang masih banyak pekerjaan rumah kita,” katanya.