Dirjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Saut P Hutagalung mengatakan, secara produksi Vietnam tidak mampu memproduksi udang secara signifikan. Tetapi Vietnam mampu menyerap udang dari berbagai negara seperti India dengan jumlah yang cukup besar.
"Thailand dan Vietnam belum mampu memproduksi udang. Detilnya negara India yang produksi udang cukup banyak tetapi hasil panennya banyak dikirim ke Vietnam. Nelayan Vietnam bahkan sudah memantau dan mengirimkan kapal cukup banyak ke India saat masuk musim panen udang di sana," kata Saut saat berdiskusi dengan media di Kantor Pusat KKP, Gedung Mina Bahari III, Gambir, Jakarta, Senin (12/05/2014).
Salah satu yang menjadi keunggulan Vietnam menjadi eksportir udang terbesar dunia karena Vietnam mempunyai kapasitas lemari berpendingin yang cukup besar. Di samping itu, Vietnam mampu menyerap udang dari banyak negara seperti Thailand dan Indonesia. Mereka mengekspor berbagai negara seperti Uni Eropa, Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Produksi udang Vietnam terus naik karena impor udang dari mana-mana tetapi faktanya mereka tidak mampu produksi udang," imbuhnya.
Pemerintah hanya bisa berharap produksi udang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Hal itu bukan tanpa sebab, karena permintaan udang di dunia cukup besar.
Berdasarkan data Ditjen P2HP, permintaan udang terbesar setiap tahun untuk Uni Eropa 260.000 ton, AS 570.000 ton, dan Tiongkok 700.000 ton. Sementara produksi tercatat produksi udang nasional tahun 2012 sebesar 415.703 ton atau meningkat 4% dari Tahun 2011.
"Kita produksi sekarang sudah bagus tetapi harus ada lompatan luar biasa. Ini sangat penting karena gambaran pasar sudah jelas. Kalau produksi kita sudah 500.000 ton dan kita bisa ekspor itu jauh lebih bagus. Tahun lalu kita ekspor 163.000 ton untuk produk udang sedangkan bahan baku udang kita ekspor 300.000 ton," jelasnya.
(wij/hen)