"Singkong ini kurang mendapatkan perhatian atau populer. Singkong image-nya kecil-kecil dan selalu dipojokan di Indonesia. Kalau kita bicara pangan, singkong adalah bagian dari komoditas pangan. Selain itu singkong bisa jadi bahan baku industri, pakan dan bio energi," ungkap Ketua Komtap Pengembangan Industri Derivatif Pertanian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Andi Bachtiar Sirang saat berdiskusi tentang 'Roundtable Singkong' di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (14/05/2014).
Berbeda dengan Indonesia, di negara lain kegunaan singkong lebih bervariasi dan bernilai tambah. Sebagai contoh, di Amerika Serikat singkong digunakan untuk pemenuhan 15% bahan bakar dalam bentuk bioetanol. Sementara itu tidak banyak masyarakat Indonesia tahu bila 70% komponen utama pembuat saus adalah berasal dari singkong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minimnya informasi masyarakat Indonesia tentang singkong menjadikan komoditas ini banyak diekspor ke negara lain dalam bentuk mentah. Tragisnya justru Indonesia banyak mengimpor singkong dalam bentuk olahan seperti produk makanan yang seharusnya bisa diolah di dalam negeri.
"Kita banyak ekspor singkong dalam bentuk primer ke Thailand 1 juta ton. Di Thailand gaplek kita diolah kemudian keluar dalam bentuk baru dan kita impor lagi dengan harga berlipat. Ini akibat singkong kurang mendapatkan perhatian dan populer di Indonesia," jelasnya.
(wij/ang)











































