Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengakui masyarakat memang harus lebih hati-hati dalam membeli daging sapi, namun peredaran daging celeng ini tidaklah banyak di pasar. Harga daging celeng memang jauh lebih murah daripada sapi.
"Ini kan ada satu dua kasus, tapi di-blowup sehingga terkesan seolah-olah terjadi di mana-mana dan merajalela," ucap Rusman ditemui di Gedung Bank Indonesia, Kamis (19/6/2014).
Rusman mengatakan, namun pemerintah juga tidak tinggal diam saja, saat ini pihaknya makin memperketat pengawasan khususnya melalui Balai Karantina Kementerian Pertanian.
"Ini lagi kita perketat jangan sampai daging ilegal ini walau dari bumi Indonesia juga dan diburu dari mana-mana tapi jangan sampai bocor ke pasar dan digabung atau dicampur dengan daging sapi," ucapnya.
Rusman menambahkan, sayangnya masyarakat umum sangat sulit untuk membedakan daging sapi murni, daging sapi yang dicampur dengan daging celeng seolah-olah merupakan daging sapi murni.
"Nggak bisa, sulit masyarakat membedakan, makanya kita minta Badan Karantina, Dinas Peternakan Daerah, BPOM yang sudah memiliki standar operasi yang bisa membedakan daging sapi mana daging yang dicampur celeng," tutupnya.
(rrd/hen)











































