Banyak Ikan Laut Dimaling, Ini Kerugian-kerugian Indonesia

Banyak Ikan Laut Dimaling, Ini Kerugian-kerugian Indonesia

- detikFinance
Selasa, 08 Jul 2014 11:41 WIB
Jakarta - Praktik pencurian ikan (illegal fishing) tidak hanya membuat Indonesia mengalami kerugian kekayaan laut hingga ratusan triliun rupiah per tahun. Selain kerugian materi, ada juga kerugian ekonomis, kerugian ekologis, dan kerugian sosial, akibat pelaku pencurian ikan dari dalam negeri maupun asing.

Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Syahrin Abdurrahman mengatakan kerugian ekonomis, antara lain pemerintah kehilangan nilai ekonomis dari ikan yang dicuri, Pungutan Hasil Perikanan (PHP) yang hilang, subsidi BBM yang dinikmati kapal perikanan yang tidak berhak.

Selain itu, lanjut Syahrin, pencurian ikan berdampak pada Unit/industri Pengolahan Ikan (UPI) di dalam negeri kekurangan pasokan bahan baku, sehingga melemahkan upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan daya saing produk perikanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian mata pencaharian nelayan skala kecil yang kalah bersaing dengan kapal asing," katanya kepada detikFinance di kantornya, Selasa (8/7/2014)

Sementara kerugian ekologis, antara lain berupa kerusakan sumber daya ikan dan lingkungannya, yang diakibatkan oleh penggunaan alat penangkap ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan (API/ABPI) yang tidak ramah lingkungan.

Di samping itu, praktik pencurian ikan menyebabkan kesulitan bagi otoritas pengelolaan perikanan untuk mendapatkan data potensi sumber daya perikanan yang akurat, untuk mengatur kuota pemanfaatan sumber daya perikanan.

Untuk kerugian sosial, terbukti bahwa praktik pencurian ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) menyebabkan nelayan dalam negeri yang didominasi oleh nelayan-nelayan skala kecil, menjadi kalah bersaing, dan berpotensi mendesak mata pencaharian masyarakat nelayan kecil.

Terakhir, pencurian ikan menimbulkan citra negatif Indonesia di dunia internasional. Hal ini karena Indonesia dianggap tidak mampu mengelola sumber daya kelautan dan perikanannya dengan baik

"Saya sadar musuh kita banyak. Musuh kita terutama yang mau curi ikan di Indonesia dan bagaimana mereka tahu kelemahan kita," cetusnya.

Masalah pencurian ikan telah menjadi tema kampanye para capres-cawapres. Misalnya pasangan Jokowi-JK dalam bahan Restorasi Maritim Indonesia, disebutkan potensi perikanan RI mencapai Rp 363 triliun. Namun karena maraknya praktik pencurian ikan, sumber pendapatan yang dapat diraup hanya Rp 63 triliun.

"Kerugian akibat illegal fishing per tahun mencapai Rp 300 triliun," sebut infografis Jokowi-JK.

(wij/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads