Kawasan tengah 'Garuda Megah' merupakan bagian perluasan pusat kota Jakarta, dan memiliki kepadatan bangunan paling banyak dengan gedung-gedung pencakar langit.
Di bagian tengah ini, juga dirancang perkantoran baru di Jakarta, khususnya untuk perkantoran pemerintah. Tujuannya agar para investor lebih tertarik berinvestasi di kawasan tanggul laut 'raksasa'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkantoran ini merupakan bagian dari Central Business District (CBD) baru di Jakarta selain di kawasan Segitigas Emas Jakarta (Sudirman-Kuningan). Keberadaan kantor-kantor pemerintahan diyakini dapat merangsang pertumbuhan CBD di kawasan Garuda.
"CBD ini akan dilengkapi dua jalan lingkar luar Jakarta di bagian utara dan akan dibuat lebih banyak koneksi lokal dengan daratan induk. Kereta Api kecepatan tinggi akan menghubungkan CBD dengan bandara," jelas dokumen itu.
Sementara itu, untuk bagian sayap Garuda Megah akan banyak dibangun blok perkotaan yang lebih kecil yang masing-masing dipisahkan oleh ruang penyangga hijau. Jalan utama yang melewati koridor hijau, dan pada bentangan terluar kedua sayap ini terdapat sejumlah taman. Sedangkan sisi timur kawasan luar Garuda akan lebih banyak untuk perluasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Kawasan CBD di wilayah Garuda juga dirancang akan terhubung dengan jalan bebas hambatan hingga transportasi massal seperti MRT
"Yang baru adalah Jalan Bebas-Hambatan (Tol) Tangerang β Bekasi yang menghubungkan Garuda megah ini dengan provinsi Jawa Barat yang mana memulihkan mata rantai yang hilang pada koneksi timur-barat Jawa," jelas dokumen tersebut.
Selain itu, ada perencanaan pengembangan bandara dan pengembangan pelabuhan akan dibuat. Namun dua rencana ini masih sebatas gambaran indikasi.
Pembangunan pulau buatan berbentuk Garuda merupakan istilah lain dari Giant Sea Wall akan mencakup tanggul laut luar dan reklamasi lahan seluas 1.250 hektar yang bisa dikembangkan hingga 4.000 hektar lahan reklamasi. Tanggul laut Garuda rencananya mulai dikerjakan pada 2018 dan ditargetkan selesai pada 2022.
(hen/hds)