Setahun Bandara Kualanamu, Dari Atap Bocor Sampai 'Teror' Taksi Gelap

Setahun Bandara Kualanamu, Dari Atap Bocor Sampai 'Teror' Taksi Gelap

- detikFinance
Selasa, 23 Sep 2014 09:15 WIB
Ember penampung tetesan air dari atap bocor di Bandara Kualanamu (Foto: Feby Dwi Sutianto/detikFinance
Deli Serdang - Bandara International Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, sudah beroperasi setahun lebih. Kualanamu yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) sejak 25 Juli 2013 ini rencananya diusulkan sebagai hub airport atau bandara transit bagi penerbangan internasional dari atau ke Indonesia.

Namun baru berusia setahun, ada saja tantangan bandara modern yang dilengkapi fasilitas kereta khusus ini.

Saat menuju area kedatangan (arrival), penumpang disambut oleh tetesan air yang ditampung ember. Dari pantauan detikFinance terlihat tetesan air disebabkan atap yang bocor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak langit-langit Bandara Kualanamu yang menjulang tinggi harus ternoda oleh rembesan air. Serta ada beberapa penutup interior atap juga hilang alias terlepas dari tempatnya.

"Itu bocornya karena hujan. Itu baru saja," kata seorang petugas Bandara Kualanamu kepada detikFinance di Bandara, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (23/9/2014).

Saat menuju pintu keluar di area kedatangan, puluhan pengemudi taksi tanpa seragam secara aktif dan terkesan 'memaksa' menawarkan jasa mereka. Tidak sampai disitu, meski ada aparat keamanan bandara, pengemudi taksi yang berkeliaran bebas itu menawarkan jasa kepada semua penumpang pesawat yang baru tiba.

"Kalau resmi ada booth-nya. Kalau yang banyak dan menawarkan, itu taksi gelap," kata petugas bandara bernama Tengku.

Masih menurut Tengku, sebetulnya petugas bandara sudah pernah melakukan penertiban namun tidak ada efek jera bagi pengemudi taksi yang menawarkan kendaraan minibus itu.

"Kita nggak bisa menjamin masalah keamanan kalau nggak resmi. Padahal sudah ditertibkan tapi makin banyak," tuturnya.

Akibat praktik taksi gelap yang merajalela di Bandara Kualanamu, jasa taksi resmi bandara terkena imbas negatifnya. "Malah taksi resmi sekarang sepi," ujarnya.

(feb/hds)

Hide Ads