Proyek tol ini dibangun, meski secara bisnis atau keuangan tidak layak bagi investor. Pemerintah harus ikut andil. Namun ada manfaat ekonomi pasca pembangunan ruas tol baru ini.
Gubernur Provinsi Sumut Gatot Pujo Nugroho menjelaskan, manfaat yang diperoleh masyarakatnya dari proyek tol ini. Manfaatnya adalah tumbuhnya perekonomian wilayah di sekitar jalur tol. Selain itu, perekonomian di Sumut juga terkena imbas positifnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, pembangunan proyek tol yang terkoneksi pada pengembangan proyek Tol Trans Sumatera ini, bisa mendukung pusat-pusat perekonomian baru yang digagas pemerintah pusat, dan Pemprov Sumatera Utara.
"Sumut punya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Ada pusat di area Bandara Kualanamu, terus Sei Mangkei yang terintegrasi dengan Kuala Tanjung. Kemudian ada Danau Toba, itu destinasi wisata nasional. Menuju Danau Toba sangat lama karena infrastruktur nggak bagus," jelasnya.
Pemerintah daerah pun aktif di dalam membantu proses pembebasan lahan, agar proyek tol atau infrastruktur di Sumut bisa selesai tepat waktu. Gatot mengakui, proyek tol di wilayahnya secara finansial tidak terlalu menarik bagi investor, sehingga memerlukan dukungan pemerintah pusat dan daerah.
"Adanya keterlibatan pemerintah kemudian ada Medan-Kualanamu pekerjaan dibangun pemerintah. Bahkan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi pembebasan dibangun pemerintah sehingga itu jadi layak," ujar Gatot.
Gatot meminta, paling tidak ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, untuk seksi I Medan-Perbarakan-Kualanamu sepanjang 17,8 km, bisa selesai di 2015. Sementara itu direncanakan keseluruhan ruas tol sepanjang 61,8 km bisa rampung di 2017.
(feb/dnl)