Pemerintah menghitung, dengan jumlah waduk yang ada saat ini, maka masih dibutuhkan 460 waduk ukuran besar seukuran Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat.
Saat ini Waduk Jatiluhur di Purwakarta dan Waduk Jajigede di Sumedang Jawa Barat merupakan dua waduk terbesar di Indonesia. Tercatat luas Waduk Jatiluhur mencapai 8.300 hektar sedangkan waduk Jatigede ini 4.983 hektar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Curah hujan kita besar, tapi air mengalir langsung ke laut. Jadi banjir. Daya tampungnya hanya 54 meter kubik per kapita per tahun, kalau ditampung itu akan terjamin tidak banjir," kata Dedy di kantor Bappenas, di Taman Suropati, Jakarta, Jumat (7/11/2014).
Kebutuhan tampungan air di Indonesia seharusnya mencapai 1.975 meter kubik per kapita per tahun. Itu berarti sangat jauh dengan daya tampung yang ada sekarang.
Sehingga, lanjut Dedy, masih diperlukan ratusan waduk baru untuk dibangun. Dia memperkirakan setidaknya dibutuhkan 460 waduk baru dengan kapasitas tampung setara waduk Jatiluhur. "Kapasitas 1 miliar meter kubik," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah tak mungkin membangun seluruhnya dengan menggunakan APBN karena dana yang diperlukan untuk membangun 1 waduk sangat besar.
"Apakah sanggup dibangun pemerintah sudah dipastikan tidak sanggup. 1 waduk Rp 5 triliun sampai 6 triliun," tutupnya.
Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU Pera) berencana membangun 11 Bendungan baru senilai Rp 8,2 triliun di 2015. Bendungan ini akan menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia.
"Yang pertama, jelas untuk mendukung swasembada pangan. Karena pertanian membutuhkan air supaya bisa berproduksi. Pemerintah saat ini target swasembada pangan dalam 3 tahun," ujar Menteri PU Pera Basuki Hadimuljono di kantornya.
Menurut Basuki, keberadaann waduk untuk mendukung pembangunan dan penyediaan energi listrik untuk masyarakat dan industri.
"Kalau industri mau bertumbuh kan butuh banyak listrik. Bagian PU Pera mendorong pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Nah Bendungan ini akan dihubungkan dengan pembangunan PLTA. Air yang ngalir dari bendungan akan dijadikan sumber tenaga untuk menggerakkan turbin PLTA itu," kata Basuki.
Selain itu, keberadaan bendungan ini juga bisa mendukung penyediaan air bersih untuk masyarakat serta bisa dimanfaatkan untuk peruntukan produktif seperti pertanian.
"Perikanan bisa. Kemudian yang pasti karena ini melibatkan air yang banyak, jadi bisa mendorong penyediaan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum). Jadi memang bendungan ini serbaguna," katanya.
(zul/hen)