"Dari tadi saya dengar keluhannya menyebut Bendungan, Bendungan. Pertama perlu saya jelaskan, bahwa yang akan dibangun ini bukan Bendungan, tapi Bendung," kata Basuki dalam dialog yang digelar di pinggir Sungai Batang Asai, Jambi, Rabu (12/11/2014).
Apa bedanya bendungan dengan bendung?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya proyek pembangunan Bendung Batang Asai tidak akan memberikan dampak negatif yang dikhawatirkan warga.
"Nggak ada satupun lahan yang bapak tempati yang akan tenggelam. Nggak ada sekolah, masjid, rumah atau pemakaman yang akan tenggelam. Bapak ibu nggak akan dirugikan. Nggak usah khawatir," katanya.
Ia berharap masyarakat yang selama ini memiliki pemahaman yang keliru dapat mendapat pencerahan. "Tapi saya nggak akan memaksa Bapak-Ibu untuk ambil keputusan sekarang (setuju dibebaskan). Silakan berpikir dulu, biar tenang biar nggak terburu-buru," katanya.
Sebelumnya seorang warga di Batang Asai, bernama Narbawi Ajid menolak rencana proyek bendung ini karena banyak fasilitas umum yang akan tergusur bila proyek ini dibangun.
"Pertama, masjid yang ada di pinggir jalan yang dilewati. Bagaiman masjid ini dipindahkan. Kemudian SD (Sekolah Dasar). SD itu lokasinya 400 meter dari sini. Coba bapak bayangkan bagaimana anak sekolah terlantar. Kalau dia sampai tidak belajar, berarti kita menyalahi," ujar Narbawi.
Proyek Bendung Batang Asai mangkrak hampir dua tahun, proyek membutuhkan pembebasan lahan terutama di sisi pinggir sungai untuk penguatan konstruksi bendung dan lahan untuk akses masuk-keluar kendaraan proyek yang melewati perkampungan warga.
(dna/hen)