Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengatakan, lahan yang sudah ada sejak 1970-an ini awalnya ingin dibuat untuk fasilitas Bahan Bakar Minyak (BBM), namun tidak jadi.
"Sekarang itu mau dijadikan kawasan maritim tapi nggak cukup, makanya kerjasama dengan Pemda dan BUMN lainnya jadi total lahannya menjadi 3.500 hektar," jelas Ali di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (25/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pembangkit listrik yang direncanakan ini, bisa berupa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), yang bahan bakar batu baranya bisa dipasok oleh PT Bukit Asam (PTBA).
(dnl/hen)