Menteri Susi Ungkap Soal RI Masih Impor Benang Jaring Ikan untuk Nelayan

Menteri Susi Ungkap Soal RI Masih Impor Benang Jaring Ikan untuk Nelayan

- detikFinance
Kamis, 27 Nov 2014 17:16 WIB
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan soal mahalnya harga jaring ikan di Indonesia. Harga jaring ikan di Indonesia bisa 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan di Singapura.

"Harga jaring di Indonesia 3 kali lipat lebih mahal dibandingkan Singapura," kata Susi di depan para bankir dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Susi menjelaskan mahalnya harga jaring ikan disebabkan karena bahan jaring ikan yaitu nilon yang masih harus diimpor. Nilon impor saat ini masih dikenakan tarif bea masuk impor rata-rata 5%, nomor HS (Harmonized System) sebagai produk serat tekstil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita minta lah bantuan ke bapak-bapak ini. Orang bilang ke saya, Susi ini sok tahu saja, ijazah saja hanya SMP," imbuhnya.

Susi juga menyampaikan beberapa kebijakan yang ia keluarkan untuk mengurangi praktik pencurian ikan di laut Indonesia. Salah satunya adalah moratorium atau penghentian sementara izin tangkap ikan untuk kapal-kapal berukuran besar, izin kapal yang habis masa berlaku dan review atas semua izin kapal di atas 30 Gross Ton (GT) eks kapal asing.

"Semua operasional kapal (besar di atas 30 GT) berhenti karena moratorium," tegasnya.

(wij/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads