Kabid UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi, Made Maharta menjelaskan, puluhan UMKM Banyuwangi yang memproduksi kerajinan bambu, patung, souvenir dan batik ini datangi beberapa outlet seperti Krisna, Mr. Kuta Bali dan Ikawangi Bali untuk menambah wawasan tentang minat dan perkembangan kerajinan Banyuwangi di Bali. Tak hanya itu produk mereka juga bekerjasama dengan beberapa outlet itu untuk memasarkan hasil kerajinan yang dihasilkannya.
"Selain studi banding untuk menambah wawasan tentang perkembangan kerajinan Banyuwangi, juga untuk mendorong promosi produk-produk UMKM Banyuwangi untuk dipasarkan di Bali," ujar Made, Sabtu (29/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti di pusat oleh-oleh Mr. Kuta Bali, Hermiyati sang pemilik outlet menyatakan, meski produk Banyuwangi banyak diminati pelanggan, ada beberapa saran yang diberikan pada para pelaku UMKM Banyuwangi. Semisal, agar memperbaiki kualitas produk, kemasan dan penetapan harga yang berani bersaing. Sebab hal tersebut menjadi pertaruhan utama dalam persaingan bisnis.
"Mayoritas UMKM dari Banyuwangi bisa masuk karena produk-produknya untuk laku itu besar, pasarnya jelas dan banyak diminati. Hanya saja ini kualitas, harga dan kemasan harus lebih ditingkatkan kualitasnya," ujar perempuan berjilbab asal Dam Limo Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi itu.
Tak hanya diterima dan dipasarkan disejumlah outlet besar di Bali. Hasil produksi UMKM Banyuwangi juga dipamerkan dan dipasarkan di outlet Ikawangi Bali. Gedung pamer Ikawangi yang merupakan bentuk fasilitasi oleh Pemkab Banyuwangi itu kini juga bak 'rumah bersama' bagi para pelaku UMKM asal bumi Blambangan.
Ketua Ikawangi Dewata, Bambang Sutiyono yang juga pebisnis sukses di Bali ikut memberikan semangat pada pelaku UMKM Banyuwangi. Ia menuturkan, agar pelaku bisnis terapkan disiplin dan konsisten saat membangun bisnis di Bali.
Persaingan ketat ditengah gempuran produk impor jadi tantangan para pebisnis jika ingin produknya laku di Bali. Pria paruh baya ini juga berharap agar gedung Ikawangi Dewata bisa jadi sarana tak hanya bagi pelaku UMKM saja, tapi juga jadi sarana promosi pariwisata Banyuwangi.
"Membangun bisnis di bali ini tidak mudah, butuh disiplin sabar dan konsistensi kami harap juga fasilitas ikawangi yang sudah ada ini bisa menjadi sarana baik bagi UKM, pariwisata dan ini mnerupakan rumah kita bersama," pungkas Bambang.
(ang/ang)