Para Calon Dirjen Pajak Buka-bukaan Soal Godaan Korupsi

Para Calon Dirjen Pajak Buka-bukaan Soal Godaan Korupsi

- detikFinance
Kamis, 04 Des 2014 11:46 WIB
Jakarta - Beberapa calon Dirjen Pajak Kementerian Keuangan berkumpul dalam acara peringatan hari anti korupsi sedunia tahun 2014 di di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Gedung Utama Kantor Pajak, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Mereka buka-bukaan soal potensi godaan menjadi aparat pajak.

Mereka mengikuti Talkshow Antikorupsi dengan tema "Jujur dan Bersih dalam Berkarya untuk DJP dan Negeriku" Acara ini dipandu oleh Najwa Shihab dan narasumber Johan Budi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wali Kota Bogor Bima Arya, dan budayawan Komaruddin Hidayat.

Najwa Shihab menantang para Calon Dirjen Pajak menjelaskan apa godaan terbesar menjadi Dirjen Pajak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira adalah kebutuhan mendasar dan itu realistis," ungkap calon Dirjen Pajak Wahju Karya Tumakaka di Gedung Dirjen Pajak, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2014).

Ia menjelaskan para pegawai pajak banyak yang berasal dari daerah yang bekerja di ibu kota. Para pegawai ini harus membayar biaya hidup di Jakarta yang sangat mahal.

Ia mencontohkan pegawai yang gajinya Rp 5 juta/bulan, maka pendapatannya akan habis untuk membayar biasa sewa kos yang sampai Rp 2,5 juta/bulan. Sehingga setengah gaji pegawai tergerus, ini belum dialokasikan untuk mengirimkan nafkah dan biaya hidup.

Sementara itu, calon dirjen pajak lain, Puspita Wulandari menjelaskan selain kebutuhan dasar, negosiasi dan transaksi juga bisa menjadi penyebab godaan untuk korupsi oleh seorang aparat pajak.

"Selain kebutuhan dasar, negosiasi dan transaksi juga menjadi godaan untuk bertindak korupsi," kata Puspita.

Puspita menambahkan seorang dirjen pajak harus bisa memimpin ke bawah, dan harus punya sikap anti korupsi.

Berikut 11 nama yang lolos seleksi Dirjen Pajak:



  1. Catur Rini Widosari
  2. Dadang Suwarna
  3. Muhammad Haniv
  4. Poltak Maruli John Liberty Hutagaol
  5. Puspita Wulandari
  6. Rida Handanu
  7. Sigit Priadi Pramudito
  8. Suryo Utomo
  9. Edi Slamet Irianto
  10. Ken Dwijugiasteadi
  11. Wahju Karya Tumakaka
(hen/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads