"Kapal mereka lebih bagus dari kita. Kita yang punya laut, tetapi justru mereka bisa masuk ke laut kita lebih dalam," ungkap Tarmizi kepada detikFinance, Kamis (18/12/2014).
Dilihat dari kapasitas angkut ikan, menurut Tarmizi, kapal nelayan Thailand cukup besar, kira-kira 60 gross ton (GT). Sedangkan kapal nelayan Anambas berukuran kecil hanya 5 GT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita turunkan jangkar pada pukul 16.00 WIB, terlihat kapal Thailand berbondong-bondong datang ada 6 kapal yang datang saat itu. Lima kapal itu terus sedangkan 1 kapal berbelok ke kita dengan kecepatan tinggi, lalu kita kejar-kejaran hingga jam 22.00 malam. Sempat kita dibuat was-was," paparnya.
Namun akhirnya nelayan lokal Anambas berhasil meloloskan diri dengan mematikan lampu kapal dan bersembunyi di tempat pengeboran minyak di perairan Belidah, Anambas. Kejadian itu menimbulkan rasa panik yang luar biasa bagi nelayan Anambas.
Sejak kejadian itu, hingga sekarang nelayan Anambas belum berani menangkap ikan di atas zona laut 12 mil. Mereka menunggu kepastian keamanan dari TNI AL dan Dinas Perikanan dan Kelautan Anambas.
"Saya sebagai ketua sudah melaporkan ini ke Dinas Kelautan dan Perikanan Pusat dan TNI AL. Kita meminta perlindungan," katanya.
(wij/hds)