"Transaksi makanan dan minuman spesial di AS tahun lalu tercatat sebesar US$ 80 miliar. Konsumen AS juga sangat terbuka untuk mencoba jenis makanan baru, sehingga potensi pasar AS luar biasa dan terbuka bagi impor. Termasuk dari Indonesia," kata Atase Perdagangan RI di Washington DC, Made Marthini, kepada detikFinance, Selasa (13/1/2015) waktu setempat.
Walaupun masih rendah, tren ekspor produk makanan Indonesia ke AS semakin meningkat. Tahun 2013, ekspor makanan Indonesia ke AS tercatat US$ 1,677 miliar. Kemudian pada 2014, terjadi peningkatan 16% menjadi US$ 1,943 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap produk makanan dan minuman yang masuk ke pasar AS bukan lagi produk bahan baku/semi olahan, melainkan produk yang telah diolah atau memiliki nilai tambah bagi ekonomi Indonesia", lanjut Made Marthini.
Fancy Food Show diadakan dua kali dalam setehun, yaitu Winter Show di kota San Fransisco dan Summer Show di kota New York. Kedua pameran ini merupakan pameran makanan terbesar di Amerika Utara dan setiap tahunnya diramaikan oleh 25.000 pengunjung dan peserta pameran.
Pada pameran kali ini terdapat 7 perusahaan Indonesia yang ikut serta, yaitu Javara, Harendong Tea, Java Papers, Kapal Api, Mayora, Jans Food, dan Takari. Mereka difasilitasi oleh Kantor Atase Perdagangan RI di Washington DC dan Konsulat Jenderal RI di San Fransisco.
(hds/hds)