Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan bagian dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Selain pelabuhan, juga akan dibangun pembangkit listrik Asahan III, jaringan kereta api dari Sei Mangkei-Medan, dan jalan tol.
"Itu adalah pelabuhan terbesar di Selat Malaka," kata Indroyono Soesilo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/2/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang mendorong kalau bisa ada galangan kapal, karena itu belum masuk di sana. Kalau galangan kapal masuk di sana akan melayani kapal-kapal besar yang melalui Selat Malaka dan akan bersaing dengan Singapura," katanya.
Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dilakukan bersama Pelindo I bekerjasama Port of Rotterdam International dari Belanda. Port Rorterdam adalah pelabuhan terbesar di Uni Eropa.
"Jadi kita bersama mereka mendesain, merancang pembangunan Kuala Tanjung," katanya
Sebelumnya PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menggandeng 2 perusahaan asal Belanda untuk mengembangkan pelabuhan di Sumatera Utara. Kerja sama itu mencakup manajemen pelabuhan dan pengerukan alur pelayaran.
Perjanjian kerja sama Pelindo I dengan Port of Rotterdam International berkenaan dengan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara. Sedangkan dengan Van Ord Dredging and Marine Contractors BV, Pelindo I membuat kesepakatan untuk membentuk perusahaan patungan.
(hen/hds)