Tak Boleh Agresif, Taspen Hanya Dapat Hasil Investasi 9,5%

Tak Boleh Agresif, Taspen Hanya Dapat Hasil Investasi 9,5%

- detikFinance
Selasa, 31 Mar 2015 13:43 WIB
Jakarta - PT Taspen (Persero) adalah BUMN yang mengelola uang pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS). Oleh Taspen, iuran pensiun sebesar 4,75% dari gaji PNS dihimpun dan ditempatkan di berbagai instrumen investasi.

Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah mengatakan, pengelolaan dana iuran pensiun PNS dibatasi oleh berbagai aturan. Oleh karena itu, ruang gerak Taspen relatif terbatas sehingga tidak bisa terlalu agresif.

"Rata-rata hasil investasi hanya bisa sebesar 9,5%," ujar Iman saat ditemui detikFinance di kantornya, Jakarta, Selasa (31/3/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iman menjelaskan, Taspen tidak bisa masuk ke seluruh instrumen di pasar modal. Misalnya, dana kelolaan tidak bisa ditempatkan di saham.

"Karena ada pandangan ini sebagai dana titipan, maka pengelolaannya pun cukup ketat. Hanya boleh ditempatkan di SUN (Surat Utang Negara) dan deposito berjangka di bank pemerintah," jelas dia.

Dari deposito, tingkat pengembalian investasi hanya bisa sekitar 9,5%. Itu pun berupa dana yang likuiditasnya tinggi sehingga tidak bisa diendapkan dalam jangka panjang.

"Sementara kalauโ€Ž SUN yang 30 tahun, return hanya 8%. Untuk yang 20 tahun lebih kecil. Makanya kurang agresif kalau pakai aturan yang sekarang," papar dia.

Untuk itu, dalam usulan perubahan aturan yang diajukan pihaknya kepada pemerintah, salah satunya menyoal kelonggaran kewenangan pengelolaan dana. Taspen ingin agar bisa masuk ke instrumen investasi yang lebih memberi keuntungan lebih menarik.

"Kami meminta relakasasi menempatkan dana investasi. Kami berencana meningkatkan penempatan dana ke investasi langsung di infrastruktur menjadi 30% dari porsi sebelumnya yang hanya diizinkan 5%," jelasnya.

Bila diizinkan, lanjut dia, maka Taspen dapat meningkatkan tingkat pengembalian investasi atas dana pensiun yang dikelolanya menjadi lebih dari 12%.

"Sekarang 9,5%. Kalau porsi investasi langsungnya ditingkatkan, bisa lebih dari 12%. Bahkan 15% pun tidak tertutup kemungkinan kalau proyek infrastrukturnya bagus. Jadi ini memang lebih agresif," papar Iman.

(dna/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads