"Mengapa negara sekecil Maldives sekarang bisa mendapatkan income per kapita 3 kali lipat dibandingkan Indonesia?" kata Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad saat diskusi di Hotel Pullman, Kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/03/2015).
Saat ini pendapatan per kapita masyarakat Maladewa sudah mencapai US$ 11.000/tahun (Rp 143 juta) sementara Indonesia hanya US$ 4.500/tahun (Rp 58 juta). Kesuksesan Maladewa mengelola wilayah pulau-pulau kecilnya dijadikan obyek wisata bahari dilakukan dengan berbagai cara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu diketahui Di Maldives 90-100% penduduknya adalah muslim namun sebagian besar pengelolaan pulau adalah orang asing," imbuhnya.
Menurutnya Indonesia berpeluang seperti Maladewa, namun sayangnya sektor investasi asing di pulau-pulau kecil dan terpencil di dalam negeri masih menjadi pro kontra. Saad memastikan investor asing yang akan membangun pulau kecil di Indonesia bukan berarti dia memiliki pulau tersebut, tetapi hanya diberikan izin hak pakai.
"Pemerintah perlu mendorong, investasi di pulau kecil termasuk asing bukan artinya kita menjual tanah air. Ini salah kaprah sehingga daya saing investasi asing menjadi lemah. Sistem hukum kita tidak memungkinkan paling yang bisa hanya hak pakai seperti 10 tahun dan tidak bersifat individual," jelasnya.
(wij/hen)