Hal ini menjadi kesimpulan rapat terbatas Jokowi dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), βPT INKA (Persero) hingga Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (1/4/2015).
"Semua rencana untuk pengembangan transportasi di Jabodetabek harus dijalankan mulai tahun ini, jadi tidak ditunda lagi," kata Jonan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum tahu persis siapa saja yang ikut," sambung Jonan.
Hitung-hitungan dari Adhi Karya, setiap kilometernya, dibutuhkan biaya Rp 307 miliar. Dananya patungan dari BUMN, APBD DKI hingga pinjaman luar negeri.
Selain itu, proyek MRT yang kini tengah dikerjakan dari Lebak Bulus-Bundaran HI, juga akan diteruskan. Rencana proyek ini akan dilanjutkan hingga ke Kampung Bandan. Termasuk sebagai jalur penghubung tiga provinsi, Jawa Barat, Jakarta dan Banten.
"Supaya solusi permanen (kemacetan) di Jabodatebek, kalau bisa 5 tahun harus selesai," tandasnya.
Saat melawat ke Jepang dan China pekan lalu, Jokowi memang sempat beberapa kali mencoba moda transportasi andalan dua negara itu. Mulai dari Shinkansen Jepang hingga Beijing Airport Express. Jokowi saat itu sangat tertarik dan menilai konsep kereta menjadi andalan menembus kemacetan.
(mok/ang)