Nilai tersebut merupakan angka dari proyek infrastruktur di Timor Leste yang digarap oleh perusahaan Indonesia.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPera) Basuki Hadimuljono menyebutkan, proyek-proyek dalam kerjasama ini dikerjakan oleh 11 kontraktor dan 4 konsultan Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Indonesia juga telah melihat potensi pasar pembangunan infrastruktur di Timor Leste yang menarik bagi pengembangan jasa konstruksi, para kontraktor, dan konsultan Indonesia.
"Beliau ke sini untuk memperpanjang kerjasama kedua kementerian yang sudah ada sejak 2011 untuk capacity building, kita sudah melakukan training 20 orang dan 18 ahli kita di Kementerian PU untuk sektor jalan, jembatan, irigasi, konstruksi, tata ruang di Timor Leste," kata dia saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Basuki menjelaskan, proyek infrastruktur yang digarap meliputi jalan, jembatan, irigasi, dan bandara. Tidak hanya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sektor swasta juga ikut andil dalam pembangunan ini.
Di tempat yang sama, Menteri Pekerjaan Umum, Transportasi, dan Komunikasi Republik Demokratik Timor Leste Gastao Franscisco de Sousa mengatakan, kedatangannya ke Indonesia dalam rangka membahas MoU yang sudah ditandatangani sejak 22 Maret 2011.
Dalam kerjasama ini, pihaknya mendapat akses dari Kementerian PUPR untuk peningkatan kapasitas dan juga tenaga-tenaga ahli untuk Timor Leste, khususnya di bidang jalan, jembatan, dan irigasi.
Pertemuan ini diharapkan bisa memperluas sektor lain di bidang riset dan pengembangan, lebih ke arah laboratorium dan untuk memperkuat hubungan pengembangan kapasitas yang selama ini sudah dilakukan.
"Semoga dengan kerjasama tadi dampak dari kedua kementerian akan bisa lebih detil lagi. Semoga bisa menambah eksistensi di Timor Leste karena seperti kalian tahu, kami merdeka baru 12-13 tahun, dan sedang giat-giatnya membangun negara kami lebih-lebih untuk infrastruktur," imbuhnya.
Berikut proyek-proyek yang digarap BUMN maupun swasta Indonesia di Timor Leste:
- PT Wijaya Karya Tbk menggarap 6 proyek infrastruktur di Timor Leste, meliputi pembangunan diesel engine power plant 7x18 MW yang berlokasi di Hera dengan nilai investasi US$ 15 juta, pembangunan engine power plant di Betano senilai US$ 22 juta, pembangunan Jembatan Comoro di Dili senilai US$ 9,7 juta, pembangunan Jembatan Comoro 2 di Dili senilai US$ 8 juta, rehabilitasi jalan nasional 23 Km Batugade-Maliana di Bobonara senilai US$ 7 juta, dan pembangunan Bandara Oekusi di Oekusi senilai US$ 75 juta.
- PT Duta Graha Indah, proyek yang digarap yaitu Jembatan Baer Suai di Suai senilai US$ 6,31 juta.
- PT Pulau Mas Utama proyek yang digarap adalah Markas Militer Komando lama di Dili senilai US$ 3 juta.
- PT Sasmito menggarap proyek Gedung Menteri Sosial di Dili senilai US$ 3,966 juta.
- PT Daya Mulia Turangga membangun proyek Jembatan Dilor Viqueque di Dilor senilai US$ 3,251 juta.
- PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) membangun proyek Gedung Menteri Keuangan di Dili senilai US$ 21 juta, membangun Jalan Sektor Karimbala di Batu Gade senilai US$ 34 juta, Jalan Tibar-Gleno di Gleno senilai US$ 29 juta, dan pembangunan Jalan Liquica di Maubara senilai US$ 21 juta.
- PT Brantas Abipraya menggarap proyek rehabilitasi irigasi raibere 200 Ha Fase I di Ainaro senilai US$ 2,5 juta, rehabilitasi irigasi raibere 200 Ha Fase II di Ainaro senilai US$ 1,485 juta.
- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menggarap proyek pembangunan Bandara Suai di Suai senilai US$ 67 juta.
- PT Pandaman Putra Utama menggarap proyek Gedung Perdana Menteri di Dili senilai US$ 6 juta.
- PT Warisila Indonesia menggarap proyek Hera Powerplant di Hera senilai US$ 6 juta.
- PT Bimavi menggarap proyek pembangunan Biara di Dili senilai US$ 3 juta.