Listrik Naik dan Rupiah Melemah, Produsen Sari Roti Tahan Harga

Listrik Naik dan Rupiah Melemah, Produsen Sari Roti Tahan Harga

- detikFinance
Kamis, 23 Apr 2015 17:35 WIB
Jakarta - Produsen roti Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)‎ ‎memastikan tak akan menaikkan harga jual produknya tahun ini. Padahal tahun ini ada kenaikan tarif listrik dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Investor Relations PT Nippon Indosari Corporindo Tbk, Stephen Orlando mengatakan,‎ perusahaannya menerapkan strategi kontrak pembelian jangka panjang ke pada supplier alias pemasok bahan baku gandum sehingga pelemahan rupiah tak berpengaruh pada biaya produksi. Gandum merupakan pangan yang 100% masih diimpor Indonesia.

"Kita beli dari ‎supplier. Mereka yang mengimpor. Tapi kita ke mereka harganya tetap karena sudah kontrak beberapa bulan ke depan. Harganya dipatok di depan. Jadi kalau harga gandum naik, kita tidak langsung menaikkan (harga jual produk)," ujar Stephen di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, dalam menghadapi kenaikan tarif listrik, perseroan yang sahamnya diperjualbelikan dengan kode perdagangan ROTI di pasar modal ini menerapkan berbagai langkah efisiensi yakni dengan meningkatkan produksi jenis roti yang paling diminati di masyarakat.

Dengan cara itu, kenaikan tarif listrik bisa ditutupi dampaknya dengan peningkatan jumlah produksi.‎ Agar cara ini berjalan efektif, perusahaan juga memperkuat analisa lapangan sehingga arah peningkatan produksi jenis roti tertentu tepat sesuai keinginan masyarakat.

"Kita analisa dari waktu ke waktu ya. Sehingga untuk tahun ini kita belum ada rencana kenaikan harganya," tutur dia.

Saat ini perseroan memiliki 10 pabrik roti yang tersebar di beberapa kota di Pulau Jawa dengan total kapasitas produksi mencapai‎ 4 juta bungkus per hari.

Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan merangkul lebih banyak konsumen, perusahaan tahun ini berencana menambah varian produk roti yang dihasilkannya. Agar rencananya berjalan mulus, perusahaan bahkan telah menyiapkan dana belanja modal (capex) tahun ini sebesar Rp 350 miliar yang bersumber dari hasil obligasi dan kas internal.

"Kuartal pertama 2015, kita telah meluncurkan produk baru yaitu Dorayaki isi Pandan dan Minibun vanila. Kita akan keluarkan produk baru lagi nanti," katanya.

(dna/hen)

Hide Ads