Demikian disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago di kantornya, Jakarta, Senin (27/4/2015).
"Status mereka sama-sama berpeluang. Sama-sama terbuka," demikian kata Andrinof.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mereka cocok kerja bareng itu bagus. Kalau mereka berbagi ruas juga bagus. berbagi gerbong juga boleh," jelas Andrinfof.
"Semua investor bangun apa pun pasti maunya pemerintah ikut investasi. Nanti kita lihat dong apa untungnya untuk pemerintah," kata Andrinof.
Jadi kesimpulannya, sampai saat ini belum ada keputusan dari pemerintah siapa yang akan menggarap proyek kereta cepat tersebut. Pemerintah juga tidak mau membiayai studi kelayakan untuk proyek kereta cepat ini. Nantinya pemerintah akan menilai siapa yang paling cocok.
(dnl/hen)